Penyuluhan Sebuah Teknologi

Posted by : aah j-frog :D
Sabtu, 07 September 2013

I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberadaan Badan Litbank selama ini telah cukup berhasil dalam pengadaan inovasi pertanian beberapa inovasi (teknologi, kebijakan, kelembagaan) telah digunakan secara luas dan terbukti menjadi pemicu utama pertumbuhan dan perkembangan usaha dan system agribisnis. Salah satu bukti empiris, ialah revolusi hijau pada agribisnis padi dan jagung (hasil dari penemuan varitas-varitas unggul baru berumjur pendek) ataupun perkembangan, perkebunan kelapa sawit yang cukup pesat atas dukungan teknologi  perbenihan/penbibitannya. Akan tetapi, berdasarkan evaluasi eksternal maupun  internal, seiring dengan perkembangan waktu kecepatan dan tingkat kecepatan dan tingkat pemanfaatan inovasi yang dilakukan badan litbank pertanian cenderung  terlambat bahkan menurun.
Peran utama badan litbank pertanian dalam system inovasi pertanian nasional adalah menemukan atau menciptakan inovasi pertanian maju dan strategis, mengadaptasikannya menjadi tepat guna spesifik pemakaian dan lokasi, dan mengimpormasikan dan menyediakan materi dasar inovasi/teknologi. Sedangkan kegiatan penyuluhan, advoksi, dan fasilitasi agar inovasi tersebut di adopsi secara luas tidak termasuk tugas pokok badan litbank pertanian engan demikian tidak mengherankan apabila keberhasilan badan litbank peretanian tersebut  terhenti pada segmen pengadaan inovasi (generating subsistem), sedangkan perannya pada subsistem penyampaian inovasi (delivery subsistem) masih terbatas, dan praktis tidak terlibat aktif dalam subsistem venezimaan inovasi (receiping subsistem) dua subsistem terakhir tersebut merupakan duahal yang menyebabkan proses adopsi dan dipusi inovasi hasil bada litbank pertanian menjadi lambat.
Pada tatanan normative, indicator keberhasilan badan litbank pertanian dalam mengemban misi intitusionalnya adalah telah dimanfaatnkannya in ovasi tepatguna secra luas oleh masyarakat dan berdampak besar dalam mewujudkan tujuan pembangunan pertanian nasional.Hal tersebut dapat tewujud apabila system inovasi nasional, dari hulu sampai hilir berjalan dengan baik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Jenis teknologi pertanian apa saja yang masuk ke desa Lipu Masagena?
2. Masalah apasaja yang ditimbulkan kibat masuknya teknologi baru tersebut?
3. Perubahan-perubahan apasaja yang terjadi pada masyarakat Desa Lipu Masagena akibat dari masuknya teknologi baru tersebut.
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitain bersifat deskriptif dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran secara jelas bagaimana gambaran peranan teknologi itu terhadap perubahan sosial di Desa Lipu Masagena serta aspek apasaja yang berubah.Secara akademis tujuan penelitian ini untuk mengumpulkan data guna melaksanakan tugas dasar-dasar penyuluhan dan komunikasi pertanian.
Penelitian ini bermanfaat sebagai suatu proses atau bagian untuk menerapakan pengetahuan yang telah didapat dimasa-masa perkuliahan selama ini dan nantinya dapat diterapkan sebagai bahan pembelajaran untuk kedepannya secara akademis, penelitian ini diharapkan sebgai referensi serta pengkaryaan studi jurusan agribisnis dan juga melatih penulis untuk memebuat karya ilmiah serta sebagai salah satu bahan kajian yang dapat diperdalami lagi oleh para peneliti lainnya. Scara teoritis pada masyarakat Desa Lipu Masagena.Penelitian ini juga bermanfaat pembelajaran dan menambah wawasanpara petani tentang bagaimana pengguna alat-alat teknologi pertanian yang masuk ke Desa Lipu Masagena.Secara praktis penelitian ini bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran dalam penanggulangan masalah-masalah di daerah-daerah pedesaan.











II.TINJAUAN PUSTAKA
Memilih inovasi tepat guna, memilih inovasi tepat guna merupakan istilah yang telah dipakai secara lauas dalam berbagai bidang, baik diindustri, pemasaran, jasa, termasuk pertanian. Secara sederhana, Adams (1988) menyatakan inovationis anidea or object perceived as new by an individual.
Dalam perspektif pemasaran , Simamora (2003) menyatakan bahwa inovasi adalah suatu ide, praktek, atau produk yang dianggap baru oleh individu atau group yang relevan. Sedangkan Kotler (2003), mengartikan inovasi sebagai barang, jasa, dan ide yang dianggap baru oleh seseorang.
Dari beberapa devinisi  tersebut inovasi mempun yai tiga komponen, yaitu : Ide atau gagasan, metode atau praktek dan produk (barang dan jasa). Untuk dapat disebut inovasi, ketiga komponen tersebut harus mempunyai sifat” baru”.Sifat baru tersebut tidak selalu berasal dari hasil penelitaian mutakhir. Melihat permasalahan yang telah disampaikan dalam bab sebelumnya , strategi percepatan adovsi dan difusi inovasi pertanian salah satunya dilakukan dengan membentuk program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (PRIMA TANI). Dalam prima tani terkandung pesan yang kuat tentang usaha mempercepat dan memperluas proses adopsi dan difusi inovasi yang dihasilkan Badab Litbank pertanian kepada masyarakat secara luas.
Salah satu factor yang mempengaruhi percepatan adopsi adalah sifat dari inovasi itu sendiri. Inovasi yang akan diintroduksi kedalam prima tani harus mempunyai banyak kesesuaian terhadapa kondisis biofisik, sosial, ekonomi, dan budaya yang ada ke petaniharus inovasi yang tepat guna.Strategi untuk memilih inovasi yang tepat guna adalah sebagai berikut:
Inovasi, inovasi harus dirasakan sebagai kebutuhan oleh petani kebanyakan agar masyarakat (petani) menerima (mengadopsi) suatu inovasi wrga masyarakat.Petani harus yakin bahwa inovasi itu memenuhu kebutuhannya benar-benar dirasakan. Inovasi akan menjadi kebutuhan petani apabila inovasi tersebut dapat memecahkan masalah yang dihadapi petani 



III. METODOLOGI PELAKSANAAN
3.1 Waktu Dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 23 September 2011 sampai selesai.Bertempat  di Desa Lipu Masagena, Kecamatan Basala, Kabuapten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.
3.2 Alat Dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah data-data Desa Lipu Masagena, buku referensi, dan computer.
3.3 Teknik Yang Digunakan
Teknik yang digunakan adalah teknik literatur













IV. PEMBAHASAN
4.1 Penyuluhan Penerapan Teknologi Pertanian Modern
Penyuluhan adalah suatu proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan poduktifitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian pungsi lingkungan hidup. Membangun system penyuluhan penerapan teknologi pertanian yang berhasil dan berdaya guna  tidak dapat dipisahkan dari dinamika kerja partisifatif antara penyuluh sebagai agen pembaharu informasi, adopsi, inovasi, yeknologi dan pelaku utama yang dihimpunkan dalam kelompok tani, kegiatan penyuluhan kegiatan teknologi pertanian modern dapat terwujud dengan mitra kerja didalam menjalankan peran, tugas dan pungsi secara memadai.
Desa Lipu Masagena, sebagai salah satu Desa yang berada di Kecamatam Basala memilki karakteristik dan luas lahan yang cukup luas dan diperlukan adanya alih teknologi, sehingga kondisi lahan tersebut dapat dimanfaatkan seefisienj mungkin oleh para petani penggarap guna memenuhi kebutuhan pasar dan meningkatkan kesesjahteraan. Pengembangan komoditas padi du Desa Lipu Masagena merupakan salah satu program pengembangan teknologi pertanian untuk mengatasi kelangkaan komoditas dipasar lokal. Untuk mewujudkan rencana dan program yang demikian dibutuhkan dukungan sumber daya SDM dan pembinaan yang ditujukan pada menejemen usaha pengelolaan lahan, efisiensi dan efektivitas berusaha dan bantuan teknologi serta evaluasi dan monitoring instansi terkait sejalan dengan itu maka sebagai implikasinya diperlukan suatu metode penyuluhan dan penerapan teknologi secara modern, sehingga kedepan para petani dalam mengelola usaha taninya dapat mengerti teknologi dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat tani dan pelaku usaha.
Dengan terwujudnya kegiatan ini maka akan menghasilkan output yang sangat baik dan berbenah bagi pelaku utama guna memanfaatkan sekaligus meningkatkan hasil produksinya dengan penerapan teknologi pertanian modern di Desa Lipu Masagena. Untuk itu peran penyuluhan pertanian sebagai penyuluh pendamping adalah sangat penting dan diperlukan sebgabai pembimbing petani sebagai penghubu ng antar petani dan pemerintah maka bada koordinasi penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara melalui kegiatan penyuluhan dan pendampingan dengan pola penerapan teknologi pertanian modern di Kecamata Basala, dimana tujuan untuk melanjutkan dan mengembangkan usaha pertanian dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat tani mendiri dan maju serta menciptakan pengembangan ekonomi kerakyatan di Kecamatan Basala dengan terwujudnya kegiatan ini diharapkan : terselenggaranya program penyuluhan penerapan teknolgi pertanian modern bagi pelaku utama ataua kelompok tani poktan( di Desa Lipu Msagena, Kecamata Basala, Kabupataen Konawe Selatan).
Tecapainya penyaluran informasi penggunaan teknologi pertanian modern yang berhasil dan berdayaguna dalam meningkatkan produktivitas usaha pertanian.Merubah pola fikir pelaku utama yang tadinya masih menerapkan teknologi pertanian tradisional untuk mempergunakan teknologi peretanian modern guna peningkatan produksi dan kesejahteraan pelaku utama itu sendiri. Mengupayakan pelaku utama agar mampu mengelola system penerapan teknologi pertanian  modern secra baik, terencana dan berhasil.
4.2 PERAN PENYULUHAN PERTANIAN
Untuk membangun pertanian dibutuhkan SDM yang berkualitas.lebih dari itu, tersedianya SDM yang berkualitas merupakan modal utama bagi daerah untuk menjadi pelaku (actor), penggerak pembangunan didaerah. Karena itu untuk membangun pertanian kita harus membangun sumberdaya manusianya.
SDM yang perlu dibangun adalah SDM masyarakat pertanian (petani, nelayan, pengusaha, pertanian dan pedagang pertanian), agar kemampuan dan kompetensi kerja masyarakat pertanian dapat meningkat, karena merekalah yang langsung melaksanakan segala kegiatan usaha pertanian dilahan usahanya. Hal ini dapat dibangun melalui proses belajar manngajar dengan menggunakan system pembangunan non formal diluar sekolah secara efektif dan efisien diantaranya adalah penyuluhan pertanian.
Melaui penyuluhan pertanian, masyarakat dibekali dengan ilmu, pengetahuan, keterampilan, pengenalan paket teknologi dan inovasi baru dibidang pertanian dengan saptanya, penamaan nilai-nilai atau prinsip agribisnis .Mengkreasi sumber daya manusia dengan konsep dasar filosofi rajin, kooperatif, inovatif, kreatif, dan sebagainya.Yang lebih penting lagi adalah pengubah sikap dan prilaku masyarakat pertanian agar mereka tahu dan mau menerapkan informasi anjuran yang dibawa dan disampaikan oleh penyuluh pertanian.
Tujuan penyuluhan pertanian adalah dalam rangka menghasilkan SDM perilaku pembangunan pertanian yang kompeten sehingga mampu mengembangkan usaha pertanian yang tangguh, pertanian telah baik (better farming) berusaha tani lebih menguntungkan (better Bussines), hidup lebih sejahtera (better living) dan lingkungan lebih sehat.Penyuluhan pertanian dituntut agar mampu menggerakan masyarakat memperdayakan petani, nelayan, pengusaha pertanian, dan pedagang pertanian. Serta mendampingi petani untuk :
1.       Membantu menganalisis situasi-situasi yang sedang mereka hadapi dan melakukan perkiraan kedepan
2.       Membantu mereka menemukan masalah
3.       Membantu mereka memperoleh pengetahuan informasi guna memecahkan masalah
4.       Membantu mereka mengambil keputusan
5.       Membantu mereka menghitung besarnya resiko atas keputusan yang diambil
Keberhasilan penyuluhan pertanian dapat dilihat dengan indicator banyaknya petani, pengusaha pertanian dan pedagnag pertanian yang mampumegelola dan menggerakan usahanya secara mandiri, ketahanan pangan yang tangguh, tumbuhnya usaha pertanian skala rumah tangga sampai mencegah berbasis komoditi unggulan di desa.
Selanjutnya usaha tersebut dapat diharapkan berkembang mencapai skala ekonomis. Semua itu berkarelasi pada keberhasilan perbaikan ekonomi masyarakat, peningkatan pendapatan dan kesejahteraam masyarakat, lebih dari itu akan bermuara pada peningkatan pendapatan daerah. Kedepan arah pembangunan maju pada industrialisasi dibidang pertanian melalui pembangunan agribisnis yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Hal ini akan bisa diwujudkan dengan lebih dahulu menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas, terutama masyarakat pertanian, seningga kesinambungan dan ketangguhan petani dalam pembangunan pertanian bukan saka diukur dari kemampaun petani dalam menggelola sumberdaya alam secara rasional dan efisien, berpengetahuan, terampil, cakap dalam membaca peluang pasar dan mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan dunia khususnya perubahan dalam pembangunan pertanian. Disnilah pentingnya pembangunan pertanian untuk membangun dan menghasilkan SDM yang berkualitas.
Upaya mencapai itu semua diperlukan penyelenggara penyuluhan pertanian yang baik, selanjutnya dibutuhkan kelembagaan yang baik, ketenangan yang komponen, mekanisme dan tata kerja yang jelas termasuk suvervisi, monitoring dan evaluasi yang efektif dan pembiyayaan yang memadai. UU No. 16 Tahun 2006 sitem penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan (SP3K) sebagai wujud revatilasi penyluhan pertanian, telah mengatur penyelenggaraan penyuluhan yang baik. Untuk implentasi UU SP3K tersebut menghendaki kearipan lokal dari otonomi daerah.
Kedepan peran penyuluhan pertanian diposisikan pada posisi yang strategis dimana kelembagaan penyuluhan pertanian berada dan dapat berhubungan langsung dengan bupati, sehingga penyelenggara penyuluhan pertanian betul-betul terkoordinir dan bisa berjalan efektif dan efisien.
Pembanguna pertanian merupakan bagian terpenting dari pembangunan sebagian besar daerah Indonesia dan untuk membangunnya perlu dijunjung dengan SDM yang berkualitas.Dalam upaya memenuhi kebutuhan beras perlu melakukan dengan uapaya perluasan tanaman.Peningkatan indeks pertanaman dan menggenjot produktivitas tanaman padi.Namun hal yang cukup pundamental, mentalitas petani sebagai pelaku usaha tani padi perlu diperhatikan.
Semangat usaha yang cenderung menurun akibat dihadapkan pada nilau jual produk yang belum menguntungkan dan choise dengan produk komoditi usaha tani yang lain yang lebih menguntungkan. Kaeran itru petani padi kita perlu mendapatkan inpirasi yang selalu up to date agar tumbuh semangat motivasi dan gairah usaha dengan konsistensi dan komitmen yang tinggi untuk maju demi nusa dan bagnsa Indonesia. Untuk membangun itu semua, penyluhan pertanian memegang peran penting agar pertain berjalan efektif dan efisien. UU No. 16 tahun 2006 tentang penyuluhan hendaknya dapat diimplementasikan, tentunya menghendaki adanya kearifan lokal dab otonomi daerah.
Disisilain produktivitas tanaman padi memilki peluang yang lebih besar tingkatkan melalui varitas dengan varitas yang unggul baru, penerapan teknologi pengelolaan tanaman terpadu dan memasyarakatkan pengembangan tanaman padi hibrida. Jika peluang ketiga ini dapat dilaksanakan dengan baik , niscaya kebutuhan beras dapat dipenuhi dari produksi daerah sendiri sehingga infor beras tidak akan diperlukan lagi.
Namun, hal yang cukup pundamental, mentalitas petani sebagai pelaku usaha tani padi perlu diperhatikan. Semangat usaha yang cenderung menurun akibat yang diharapkan pada nilai jual produk yang  belum menguntungkan  dan choise de ngan produk komoditi usaha tani lain yang lebuh menguntungkan. Kaeran itu petani padi kiat perlu mendapatkan inpirasi yang selalu up to date agra tumbuh motivasi dan gairah usaha dengan konsisten dan komitmen yang tinggi untuk maju demi nusa dan bangsa
4.3 PUNGSI PENYULUHAN
Penyuluhan pertanian sangatlah perlu dalam pembangunan pertanian saat ini yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani sehingga sikap penyuluhan, masalah yang dihadapi oleh petani dan upaya pencegahannya dapat diselesaikan.
Berikut ini adalah pungsi penyuluhan peretanian, yaitu sebagai berikut :
1.       Penyuluhan pertanian sebagai proses penyebaran informasi penyuluhan pertanian.
merupakan proses penyebaran informasi yang diperlukan dan berkembang selama pelaksanaan pembengunan pertanian. Informasi tersebut berupa : inovasi yang telah diperoleh dari hasil kajian maupun maupun pengalaman dilapangan, masalah-masalah yang perlu dicari pemecahannya agar tujuan pembangunan pertanian  yang telah direncanakan dapat tercpai.
2.       Penyuluhan pertanian sebgai prosespenerangan modipikanto dan Sutami (1982), mengatakan istilah penyuluhan pertanian dari kata “Suluh” yang berarti pemberi terang ditengah-tengah kegelapan. Dengan demikian penyluhan peertanian diartikan sebgai berikut. “proses untuk memberikan penerangan kepada masyarakat (petani) tentang segala hal yang belum diketahui untuk dilaksanakan/diterapkan dalam rangka peningkatan produksi dan pendapatan yang ingin dicapaui melalui proses pembangunan pertanian.
3.       Penyuluhan pertanian sebagai proses perubahan perilaku penyuluhan pertaniajn merupakan suatu system pendidikan non formal yang tidak sekedar memberikan penerangan atau mejelaskan tetapi berupaya untuk merubah perilaku sasarannya agar memilki pengetahuan petani dalam berusahatani secara luas, memilki sikap progresif untuk melakukan perubahan dan inovatif terhadap sesuatu yang baru serta terampil dalam melaksanakan berbagai kegiatan.
4.       Penyuluhan pertanian sebagai proses pendidikan sebagai suatu system pendidikan non formal, penyuluhan pertanian adalah suatu pendidikan bagi oarang deawasa yang lebih mengutamakan terciptanya dialog. Oleh karena itu pertanian bukan merupakan pendidikan yang hanya “mencekoki” tanpa memberikan peluang kepada sasaran didik,mengutamakan pendapat dan penggalaman merupakan suatu hal yang sangat diper;lukan demi keberhasilan pembangunan pertanian.


DAFTAR PUSTAKA
Cherry. C. 1958. On The Coomunication.London : Pengamanan press.
            Cooley. C. 1909. Sosial Organization. New York : Charles Scribner’s.
Kincaid.D. l and W. Scramm. 1977. Azas-azas Komunikasi Antar Manusia. Jakarta : LP3ES
Leys.C . 1971.  Political Perpective Dalam Development In a Devided World. London     Penguin Books.
Margono.Slamet. 1971. Kumpulan Bacaan Penyuluh Pertanian. OP Cit : 3thn Edt.       





0 komentar:

Copyright © 2012 aah iwooo ( j-frog ) | Another Theme | Designed by Johanes DJ