I.PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Keberadaan Badan Litbank selama ini telah
cukup berhasil dalam pengadaan inovasi pertanian beberapa inovasi (teknologi, kebijakan,
kelembagaan) telah digunakan secara luas dan terbukti menjadi pemicu utama
pertumbuhan dan perkembangan usaha dan system agribisnis. Salah satu bukti
empiris, ialah revolusi hijau pada agribisnis padi dan jagung (hasil dari
penemuan varitas-varitas unggul baru berumjur pendek) ataupun perkembangan,
perkebunan kelapa sawit yang cukup pesat atas dukungan teknologi perbenihan/penbibitannya. Akan tetapi, berdasarkan
evaluasi eksternal maupun internal,
seiring dengan perkembangan waktu kecepatan dan tingkat kecepatan dan tingkat
pemanfaatan inovasi yang dilakukan badan litbank pertanian cenderung terlambat bahkan menurun.
Peran utama badan litbank pertanian dalam
system inovasi pertanian nasional adalah menemukan atau menciptakan inovasi
pertanian maju dan strategis, mengadaptasikannya menjadi tepat guna spesifik
pemakaian dan lokasi, dan mengimpormasikan dan menyediakan materi dasar
inovasi/teknologi. Sedangkan kegiatan penyuluhan, advoksi, dan fasilitasi agar
inovasi tersebut di adopsi secara luas tidak termasuk tugas pokok badan litbank
pertanian engan demikian tidak mengherankan apabila keberhasilan badan litbank
peretanian tersebut terhenti pada segmen
pengadaan inovasi (generating subsistem), sedangkan perannya pada subsistem
penyampaian inovasi (delivery subsistem) masih terbatas, dan praktis tidak
terlibat aktif dalam subsistem venezimaan inovasi (receiping subsistem) dua
subsistem terakhir tersebut merupakan duahal yang menyebabkan proses adopsi dan
dipusi inovasi hasil bada litbank pertanian menjadi lambat.
Pada tatanan normative, indicator
keberhasilan badan litbank pertanian dalam mengemban misi intitusionalnya
adalah telah dimanfaatnkannya in ovasi tepatguna secra luas oleh masyarakat dan
berdampak besar dalam mewujudkan tujuan pembangunan pertanian nasional.Hal
tersebut dapat tewujud apabila system inovasi nasional, dari hulu sampai hilir
berjalan dengan baik.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Jenis teknologi pertanian apa saja yang
masuk ke desa Lipu Masagena?
2. Masalah apasaja yang ditimbulkan kibat
masuknya teknologi baru tersebut?
3. Perubahan-perubahan
apasaja yang terjadi pada masyarakat Desa Lipu Masagena akibat dari masuknya
teknologi baru tersebut.
1.3 Tujuan
Dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitain bersifat
deskriptif dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran secara jelas bagaimana
gambaran peranan teknologi itu terhadap perubahan sosial di Desa Lipu Masagena
serta aspek apasaja yang berubah.Secara akademis tujuan penelitian ini untuk
mengumpulkan data guna melaksanakan tugas dasar-dasar penyuluhan dan komunikasi
pertanian.
Penelitian ini bermanfaat sebagai suatu
proses atau bagian untuk menerapakan pengetahuan yang telah didapat dimasa-masa
perkuliahan selama ini dan nantinya dapat diterapkan sebagai bahan pembelajaran
untuk kedepannya secara akademis, penelitian ini diharapkan sebgai referensi
serta pengkaryaan studi jurusan agribisnis dan juga melatih penulis untuk
memebuat karya ilmiah serta sebagai salah satu bahan kajian yang dapat
diperdalami lagi oleh para peneliti lainnya. Scara teoritis pada masyarakat
Desa Lipu Masagena.Penelitian ini juga bermanfaat pembelajaran dan menambah
wawasanpara petani tentang bagaimana pengguna alat-alat teknologi pertanian
yang masuk ke Desa Lipu Masagena.Secara praktis penelitian ini bermanfaat
sebagai sumbangan pemikiran dalam penanggulangan masalah-masalah di
daerah-daerah pedesaan.
II.TINJAUAN PUSTAKA
Memilih inovasi tepat guna, memilih inovasi
tepat guna merupakan istilah yang telah dipakai secara lauas dalam berbagai
bidang, baik diindustri, pemasaran, jasa, termasuk pertanian. Secara sederhana,
Adams (1988) menyatakan inovationis anidea or object perceived as new by an
individual.
Dalam perspektif pemasaran , Simamora (2003)
menyatakan bahwa inovasi adalah suatu ide, praktek, atau produk yang dianggap
baru oleh individu atau group yang relevan. Sedangkan Kotler (2003),
mengartikan inovasi sebagai barang, jasa, dan ide yang dianggap baru oleh
seseorang.
Dari beberapa devinisi tersebut inovasi mempun yai tiga komponen,
yaitu : Ide atau gagasan, metode atau praktek dan produk (barang dan jasa).
Untuk dapat disebut inovasi, ketiga komponen tersebut harus mempunyai sifat”
baru”.Sifat baru tersebut tidak selalu berasal dari hasil penelitaian mutakhir.
Melihat permasalahan yang telah disampaikan dalam bab sebelumnya , strategi
percepatan adovsi dan difusi inovasi pertanian salah satunya dilakukan dengan
membentuk program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi
Pertanian (PRIMA TANI). Dalam prima tani terkandung pesan yang kuat tentang
usaha mempercepat dan memperluas proses adopsi dan difusi inovasi yang
dihasilkan Badab Litbank pertanian kepada masyarakat secara luas.
Salah satu factor yang mempengaruhi percepatan
adopsi adalah sifat dari inovasi itu sendiri. Inovasi yang akan diintroduksi
kedalam prima tani harus mempunyai banyak kesesuaian terhadapa kondisis
biofisik, sosial, ekonomi, dan budaya yang ada ke petaniharus inovasi yang
tepat guna.Strategi untuk memilih inovasi yang tepat guna adalah sebagai
berikut:
Inovasi, inovasi harus dirasakan sebagai
kebutuhan oleh petani kebanyakan agar masyarakat (petani) menerima (mengadopsi)
suatu inovasi wrga masyarakat.Petani harus yakin bahwa inovasi itu memenuhu kebutuhannya
benar-benar dirasakan. Inovasi akan menjadi kebutuhan petani apabila inovasi
tersebut dapat memecahkan masalah yang dihadapi petani
III.
METODOLOGI PELAKSANAAN
3.1 Waktu Dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Jumat,
tanggal 23 September 2011 sampai selesai.Bertempat di Desa Lipu Masagena, Kecamatan Basala,
Kabuapten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.
3.2 Alat Dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penulisan
makalah ini adalah data-data Desa Lipu Masagena, buku referensi, dan computer.
3.3 Teknik Yang Digunakan
Teknik yang digunakan adalah teknik literatur
IV.
PEMBAHASAN
4.1 Penyuluhan
Penerapan Teknologi Pertanian Modern
Penyuluhan adalah suatu proses pembelajaran
bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,
permodalan dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan
poduktifitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan
kesadaran dalam pelestarian pungsi lingkungan hidup. Membangun system
penyuluhan penerapan teknologi pertanian yang berhasil dan berdaya guna tidak dapat dipisahkan dari dinamika kerja
partisifatif antara penyuluh sebagai agen pembaharu informasi, adopsi, inovasi,
yeknologi dan pelaku utama yang dihimpunkan dalam kelompok tani, kegiatan
penyuluhan kegiatan teknologi pertanian modern dapat terwujud dengan mitra
kerja didalam menjalankan peran, tugas dan pungsi secara memadai.
Desa Lipu Masagena, sebagai salah satu Desa
yang berada di Kecamatam Basala memilki karakteristik dan luas lahan yang cukup
luas dan diperlukan adanya alih teknologi, sehingga kondisi lahan tersebut
dapat dimanfaatkan seefisienj mungkin oleh para petani penggarap guna memenuhi
kebutuhan pasar dan meningkatkan kesesjahteraan. Pengembangan komoditas padi du
Desa Lipu Masagena merupakan salah satu program pengembangan teknologi
pertanian untuk mengatasi kelangkaan komoditas dipasar lokal. Untuk mewujudkan
rencana dan program yang demikian dibutuhkan dukungan sumber daya SDM dan
pembinaan yang ditujukan pada menejemen usaha pengelolaan lahan, efisiensi dan
efektivitas berusaha dan bantuan teknologi serta evaluasi dan monitoring
instansi terkait sejalan dengan itu maka sebagai implikasinya diperlukan suatu
metode penyuluhan dan penerapan teknologi secara modern, sehingga kedepan para
petani dalam mengelola usaha taninya dapat mengerti teknologi dapat digunakan
sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat tani dan pelaku usaha.
Dengan terwujudnya kegiatan ini maka akan
menghasilkan output yang sangat baik dan berbenah bagi pelaku utama guna
memanfaatkan sekaligus meningkatkan hasil produksinya dengan penerapan
teknologi pertanian modern di Desa Lipu Masagena. Untuk itu peran penyuluhan pertanian
sebagai penyuluh pendamping adalah sangat penting dan diperlukan sebgabai
pembimbing petani sebagai penghubu ng antar petani dan pemerintah maka bada
koordinasi penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan Provinsi Sulawesi
Tenggara melalui kegiatan penyuluhan dan pendampingan dengan pola penerapan
teknologi pertanian modern di Kecamata Basala, dimana tujuan untuk melanjutkan
dan mengembangkan usaha pertanian dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat
tani mendiri dan maju serta menciptakan pengembangan ekonomi kerakyatan di
Kecamatan Basala dengan terwujudnya kegiatan ini diharapkan : terselenggaranya
program penyuluhan penerapan teknolgi pertanian modern bagi pelaku utama ataua
kelompok tani poktan( di Desa Lipu Msagena, Kecamata Basala, Kabupataen Konawe
Selatan).
Tecapainya penyaluran informasi penggunaan
teknologi pertanian modern yang berhasil dan berdayaguna dalam meningkatkan
produktivitas usaha pertanian.Merubah pola fikir pelaku utama yang tadinya
masih menerapkan teknologi pertanian tradisional untuk mempergunakan teknologi
peretanian modern guna peningkatan produksi dan kesejahteraan pelaku utama itu
sendiri. Mengupayakan pelaku utama agar mampu mengelola system penerapan
teknologi pertanian modern secra baik,
terencana dan berhasil.
4.2 PERAN
PENYULUHAN PERTANIAN
Untuk membangun pertanian dibutuhkan SDM yang
berkualitas.lebih dari itu, tersedianya SDM yang berkualitas merupakan modal
utama bagi daerah untuk menjadi pelaku (actor), penggerak pembangunan didaerah.
Karena itu untuk membangun pertanian kita harus membangun sumberdaya
manusianya.
SDM yang perlu dibangun adalah SDM masyarakat
pertanian (petani, nelayan, pengusaha, pertanian dan pedagang pertanian), agar
kemampuan dan kompetensi kerja masyarakat pertanian dapat meningkat, karena
merekalah yang langsung melaksanakan segala kegiatan usaha pertanian dilahan
usahanya. Hal ini dapat dibangun melalui proses belajar manngajar dengan
menggunakan system pembangunan non formal diluar sekolah secara efektif dan
efisien diantaranya adalah penyuluhan pertanian.
Melaui penyuluhan pertanian, masyarakat
dibekali dengan ilmu, pengetahuan, keterampilan, pengenalan paket teknologi dan
inovasi baru dibidang pertanian dengan saptanya, penamaan nilai-nilai atau
prinsip agribisnis .Mengkreasi sumber daya manusia dengan konsep dasar filosofi
rajin, kooperatif, inovatif, kreatif, dan sebagainya.Yang lebih penting lagi
adalah pengubah sikap dan prilaku masyarakat pertanian agar mereka tahu dan mau
menerapkan informasi anjuran yang dibawa dan disampaikan oleh penyuluh
pertanian.
Tujuan penyuluhan pertanian adalah dalam
rangka menghasilkan SDM perilaku pembangunan pertanian yang kompeten sehingga
mampu mengembangkan usaha pertanian yang tangguh, pertanian telah baik (better
farming) berusaha tani lebih menguntungkan (better Bussines), hidup lebih
sejahtera (better living) dan lingkungan lebih sehat.Penyuluhan pertanian
dituntut agar mampu menggerakan masyarakat memperdayakan petani, nelayan,
pengusaha pertanian, dan pedagang pertanian. Serta mendampingi petani untuk :
1.
Membantu
menganalisis situasi-situasi yang sedang mereka hadapi dan melakukan perkiraan
kedepan
2.
Membantu
mereka menemukan masalah
3.
Membantu
mereka memperoleh pengetahuan informasi guna memecahkan masalah
4.
Membantu
mereka mengambil keputusan
5.
Membantu
mereka menghitung besarnya resiko atas keputusan yang diambil
Keberhasilan penyuluhan pertanian dapat
dilihat dengan indicator banyaknya petani, pengusaha pertanian dan pedagnag
pertanian yang mampumegelola dan menggerakan usahanya secara mandiri, ketahanan
pangan yang tangguh, tumbuhnya usaha pertanian skala rumah tangga sampai
mencegah berbasis komoditi unggulan di desa.
Selanjutnya usaha tersebut dapat diharapkan
berkembang mencapai skala ekonomis. Semua itu berkarelasi pada keberhasilan
perbaikan ekonomi masyarakat, peningkatan pendapatan dan kesejahteraam
masyarakat, lebih dari itu akan bermuara pada peningkatan pendapatan daerah.
Kedepan arah pembangunan maju pada industrialisasi dibidang pertanian melalui
pembangunan agribisnis yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Hal ini
akan bisa diwujudkan dengan lebih dahulu menciptakan sumberdaya manusia yang
berkualitas, terutama masyarakat pertanian, seningga kesinambungan dan
ketangguhan petani dalam pembangunan pertanian bukan saka diukur dari kemampaun
petani dalam menggelola sumberdaya alam secara rasional dan efisien,
berpengetahuan, terampil, cakap dalam membaca peluang pasar dan mampu
menyesuaikan diri terhadap perubahan dunia khususnya perubahan dalam
pembangunan pertanian. Disnilah pentingnya pembangunan pertanian untuk
membangun dan menghasilkan SDM yang berkualitas.
Upaya mencapai itu semua diperlukan
penyelenggara penyuluhan pertanian yang baik, selanjutnya dibutuhkan
kelembagaan yang baik, ketenangan yang komponen, mekanisme dan tata kerja yang
jelas termasuk suvervisi, monitoring dan evaluasi yang efektif dan pembiyayaan
yang memadai. UU No. 16 Tahun 2006 sitem penyuluh pertanian, perikanan dan
kehutanan (SP3K) sebagai wujud revatilasi penyluhan pertanian, telah mengatur
penyelenggaraan penyuluhan yang baik. Untuk implentasi UU SP3K tersebut
menghendaki kearipan lokal dari otonomi daerah.
Kedepan peran penyuluhan pertanian
diposisikan pada posisi yang strategis dimana kelembagaan penyuluhan pertanian
berada dan dapat berhubungan langsung dengan bupati, sehingga penyelenggara
penyuluhan pertanian betul-betul terkoordinir dan bisa berjalan efektif dan
efisien.
Pembanguna pertanian merupakan bagian
terpenting dari pembangunan sebagian besar daerah Indonesia dan untuk
membangunnya perlu dijunjung dengan SDM yang berkualitas.Dalam upaya memenuhi
kebutuhan beras perlu melakukan dengan uapaya perluasan tanaman.Peningkatan
indeks pertanaman dan menggenjot produktivitas tanaman padi.Namun hal yang
cukup pundamental, mentalitas petani sebagai pelaku usaha tani padi perlu
diperhatikan.
Semangat usaha yang cenderung menurun akibat
dihadapkan pada nilau jual produk yang belum menguntungkan dan choise dengan
produk komoditi usaha tani yang lain yang lebih menguntungkan. Kaeran itru
petani padi kita perlu mendapatkan inpirasi yang selalu up to date agar tumbuh
semangat motivasi dan gairah usaha dengan konsistensi dan komitmen yang tinggi
untuk maju demi nusa dan bagnsa Indonesia. Untuk membangun itu semua, penyluhan
pertanian memegang peran penting agar pertain berjalan efektif dan efisien. UU
No. 16 tahun 2006 tentang penyuluhan hendaknya dapat diimplementasikan,
tentunya menghendaki adanya kearifan lokal dab otonomi daerah.
Disisilain produktivitas tanaman padi memilki
peluang yang lebih besar tingkatkan melalui varitas dengan varitas yang unggul
baru, penerapan teknologi pengelolaan tanaman terpadu dan memasyarakatkan
pengembangan tanaman padi hibrida. Jika peluang ketiga ini dapat dilaksanakan
dengan baik , niscaya kebutuhan beras dapat dipenuhi dari produksi daerah
sendiri sehingga infor beras tidak akan diperlukan lagi.
Namun, hal yang cukup pundamental, mentalitas
petani sebagai pelaku usaha tani padi perlu diperhatikan. Semangat usaha yang
cenderung menurun akibat yang diharapkan pada nilai jual produk yang belum menguntungkan dan choise de ngan produk komoditi usaha tani
lain yang lebuh menguntungkan. Kaeran itu petani padi kiat perlu mendapatkan
inpirasi yang selalu up to date agra tumbuh motivasi dan gairah usaha dengan
konsisten dan komitmen yang tinggi untuk maju demi nusa dan bangsa
4.3 PUNGSI
PENYULUHAN
Penyuluhan pertanian sangatlah perlu dalam
pembangunan pertanian saat ini yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap petani sehingga sikap penyuluhan, masalah yang dihadapi
oleh petani dan upaya pencegahannya dapat diselesaikan.
Berikut ini adalah pungsi penyuluhan
peretanian, yaitu sebagai berikut :
1.
Penyuluhan
pertanian sebagai proses penyebaran informasi penyuluhan pertanian.
merupakan proses penyebaran informasi yang
diperlukan dan berkembang selama pelaksanaan pembengunan pertanian. Informasi
tersebut berupa : inovasi yang telah diperoleh dari hasil kajian maupun maupun
pengalaman dilapangan, masalah-masalah yang perlu dicari pemecahannya agar
tujuan pembangunan pertanian yang telah
direncanakan dapat tercpai.
2.
Penyuluhan
pertanian sebgai prosespenerangan modipikanto dan Sutami (1982), mengatakan
istilah penyuluhan pertanian dari kata “Suluh” yang berarti pemberi terang
ditengah-tengah kegelapan. Dengan demikian penyluhan peertanian diartikan
sebgai berikut. “proses untuk memberikan penerangan kepada masyarakat (petani)
tentang segala hal yang belum diketahui untuk dilaksanakan/diterapkan dalam
rangka peningkatan produksi dan pendapatan yang ingin dicapaui melalui proses
pembangunan pertanian.
3.
Penyuluhan
pertanian sebagai proses perubahan perilaku penyuluhan pertaniajn merupakan
suatu system pendidikan non formal yang tidak sekedar memberikan penerangan
atau mejelaskan tetapi berupaya untuk merubah perilaku sasarannya agar memilki
pengetahuan petani dalam berusahatani secara luas, memilki sikap progresif
untuk melakukan perubahan dan inovatif terhadap sesuatu yang baru serta
terampil dalam melaksanakan berbagai kegiatan.
4.
Penyuluhan
pertanian sebagai proses pendidikan sebagai suatu system pendidikan non formal,
penyuluhan pertanian adalah suatu pendidikan bagi oarang deawasa yang lebih
mengutamakan terciptanya dialog. Oleh karena itu pertanian bukan merupakan
pendidikan yang hanya “mencekoki” tanpa memberikan peluang kepada sasaran
didik,mengutamakan pendapat dan penggalaman merupakan suatu hal yang sangat
diper;lukan demi keberhasilan pembangunan pertanian.
DAFTAR PUSTAKA
Cherry. C.
1958. On The Coomunication.London :
Pengamanan press.
Cooley. C. 1909. Sosial Organization. New York : Charles
Scribner’s.
Kincaid.D. l and W. Scramm. 1977. Azas-azas Komunikasi Antar Manusia. Jakarta : LP3ES
Leys.C . 1971. Political Perpective Dalam Development In a
Devided World. London Penguin
Books.
Margono.Slamet. 1971.
Kumpulan Bacaan Penyuluh Pertanian. OP Cit : 3thn Edt.
0 komentar: