BAB
I
PENDAHULUAN
A.
PEMBAHASAN
Istilah
tata niaga sering juga disebut pemasaran yang bersumber dari kata marketing.
Kegiatan tata niaga adalah sebagian dari kegiatan distribusi. Distribusi
menimbulkan suatu kesan seolah-olah orang-orang yang bergerak didalam bagian
ini bersifat statis, menunggu saja apa yang akan mereka peroleh dari produsen
untuk dibagi-bagikan lagi kepada konsumen. Sedangkan marketing (tata niaga)
sebaliknya bersifat dinamis karena tata niaga mencakup semua persiapan,
perencanaan dan penelitian dari segala sesuatu yang bersangkutpaut dengan
perpindahan, peralihan milik atas sesuatu barang atau jasa serta pelaksanaan
perpindahan dan peralihan tersebut. Oleh sebab itu sering terjadi “perbedaan”
penggunaan istilah dengan maksud yang sama. Agar pengertian tata niaga itu
semakin jelas berikut ini disajikan beberapa batasan-batasan (defenisi) yang
diberikan oleh beberapa para ahli. Sedangkan beberapa batasan tata niaga
(marketing) yang bersumber dari literatur dalam negeri adalah sebagai berikut:
a. Panglaykim dan
Hazil
Marketing adalah
bagian daripada kegiatan usaha dan dengan mana kebutuhan manusia dapat
dipenuhi, yakni dengan tukar menukar barang-barang dan jasa-jasa untuk sesuatu
yang dianggap perlu dan berharga.
b. Alex S. Nitisemito
Marketing
adalah semua kegiatan aktivitas untuk memperlancar arus barang/jasa dari
produsen kegiatan konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk
menciptakan permintaan efektif.
Setelah
menelaah batasan-batasan tata niaga yang telah diutarakan diatas, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa tata niaga atau marketing itu meliputi
kegiatan-kegiatan yang sangat luas sekali, diantaranya: kegiatan pembelian (buying),
kegiatan menjual (selling), kegiatan pembungkusan (packing),
kegiatan pemindahan (transport), kelancaran arus barang dan jasa dan
lain sebagainya.
Atau
dengan lebih singkat tataniaga itu adalah segala kegiatan yang bersangkut paut
dengan semua aspek proses yang terletak diantara fase kegiatan sektor produksi
barang-barang dan jasa-jasa sampai kegiatan sektor konsumen. Jadi, marketing
ini merupakan sesuatu kegiatan moving process atau moving activities.
Akan tetapi dengan adanya kemajuan teknologi, baik dalam berproduksi, kelancaran
komunikasi dan perhubungan, teknik pembungkusan, handling dan
sebagainya, tidak mustahil akan merubah strategi dan kebijakan tata niaga,
sehingga batasan-batasan tersebut di atas akan mengalami penyempurnaan atau
perubahan secara dinamis pada masa-masa mendatang.
B.
TUJUAN
Adapun tujuan
pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1.
Arti dan Fungsi Tataniaga
2.
Biaya Tataniaga (Marketing margin)
3.
Industri Pengolahan Hasil-hasil Pertanian
4.
Grading dan standarlisasi
5.
Permintaan dan Penwaran Hasil Pertanian
BAB II
PEMBAHASAN
1.
PERMINTAAN DAN PENAWARAN ATAS HASIL PERTANIAN
A.
Perbedaan antara perubahan jumlah yang diminta Dengan Perubahan
permintaan?
·
Perubahan jumlah yang diminta adalah berubahnya
jumlah permintaan konsumen akibat adanya perubahan
harga komoditi tersebut, ceterisparibus. sedangkan Perubahan permintaan
adalah berubahnya jumlah permintaan konsumen karena berubahnya variabel selain harga komoditi yang bersangkutan.
- Perbedaan
perubahan jumlah yang diminta dan perubahan permintaan dalam kurva
•
Perubahan
jumlah yang diminta:
a. Kurva tidak mengalami pergeseseran
b. perubahan terjadi dari satu ke
titik yang lain dalam kurva yang sama
•
Perubahan
permintaan:
a.
Titik
dan kurva mengalami pergeseran ke kanan / kiri tergantung variabel yang berubah
dan sifat perubahannya
•
Contoh
Perubahan Permintaan:
1. Pendapatan konsumen bertambah
(kurva permintaan bergeser ke kanan)
2. Harga barang substitusi semakin
rendah (kurva permintaan bergeser ke kiri)
3. Harga barang komplemen menurun
(kurva permintaan bergeser ke kanan)
Kasus perubahan lain (kurva bergeser
sesuai kasusnya).
b. Pengertian elastisitas dan Pengertian
elastisitas harga ?
- elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah
variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas
mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan
harga.
- elastisitas harga
adalah Elastisitas
harga adalah tingkat kepekaan relatif dari jumlah yang diminta konsumen, akibat
adanay perubahan tingkat barang. Dengan kata lain elastisitas harga adalah
perubahan proporsional dari sejumlah barang yang diminta dibagi dengan
perubahan proporsional dari harga
- Contoh : permintaan
tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya
beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras
sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya,
namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula,
jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar
penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa
kenyang). Contoh lainnya yang sejenis adalah bensin. Jika harga bensin naik,
tingkat penurunan penggunaannya biasanya tidak sebesar tingkat kenaikan
harganya.
Sedangkan barang yang permintaannya tidak elastic adalah Prosentase
perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering
terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian,
makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan
mudah menemukan barang penggantinya.
C. Perbedaan elastisitas
harga, elastisitas silang, elastisitas pendapatan?
- Elastisitas harga adalah tingkat kepekaan relatif dari jumlah
yang diminta konsumen, akibat adanya perubahan tingkat barang. Dengan kata lain
elastisitas harga adalah perubahan proporsional
dari sejumlah barang yang diminta dibagi dengan perubahan proporsional dari
harga.
- Elastitas silang adalah
Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain. Elastisitas silang
(Ec) mengukur persentase perubahan permintaan suatu barang sebagai akibat
perubahan harga barang lain sebesar satu persen. Untuk mengukur besarnya
kepekaan permintaan suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu
harga barang yang ada kaitanya dengan barang tersebut yang berupa barang
komplementer dan dapat berupa barang subtitusi.
- Elastitas pendapatan adalah suatu perubahan (peningkatan/penurunan)
daripada pendapatan konsumen akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai
barang, besarnya pengaruh perubahan tersebut diukur dengan apa yang disebut
elastisitas pendapatan. Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan
membagi persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase
perubahan pendapatan.
D. Perbedaan elastisitas Penawaran Jangka
Pendek dan Penawaran Jangka panjang? Faktor yang mempengaruhi elastisitas itu ?
a. Elastitas Penawaran jangka
pendek. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek,
namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang
tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya,
penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga
penawaran tidak elastis. Sedangkan Elastisitas Jangka panjang yaitu. Produksi dan jumlah
penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran
lebih bersifat elastis.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi
elastisitas harga antara lain:
a) Jenis
Produk
Barang-barang pertanian memiliki elastisitas
permintaan yang lebih rendah daripada barang-barang industri.
b) Tingkat
Substitusi
Semakin banyak jenis pengganti suatu barang,
maka semakin elastis sifat permintaannya.
c) Proporsi
Pengeluaran Suatu Barang Terhadap Pendapatan Konsumen
Semakin besar bagian pendapatan yang
diperlukan untuk membeli suatu barang, maka semakin elastis permintaan akan
barang tersebut.
d) Jangka
Waktu
Dalam jangka pendek permintaan bersifat tidak
elastis karena perubahan yang terjadi di pasar belum diketahui oleh para
pembeli, sehingga mereka cenderung meminta barang-barang yang biasa dibeli
walaupun harganya mengalami kenaikan. Sedangkan dalam jangka panjang, para
pembeli dapat mencari barang pengganti atas suatu barang yang harganya
mengalami kenaikan sehingga cenderung lebih elastis.
II. TATANIAGA PERTANIAN
1. Arti dan Fungsi Tataniaga
Tataniaga
adalah sebagai suatu proses menyoroti gerakan perpindahan barang-barang dan
jasa-jasa dari sektor produsen kegiatan sektor konsumen serta segala kejadian
dan perlakukan yang dialami oleh barang. Misalnya, jagung dari usahatani dijual
petani, dibeli pedagang, diproses oleh pabrik, dijadikan tepung maizena,
dipacking dalam kantong plastik, botol atau kaleng, dipetikan dan dikirim
kedaerah lain atau eksport dan seterusnya. Dimana tataniaga memiliki suatu
system meliputi cara, model strategi penyampaian barang-barang dan jasa-jasa
dari sektor produsen kegiatan sektor konsumen. Rangkaian dari proses
penyampaian itu banyak variasinya, yang dipengaruhi oleh keadaan sosial budaya
dan perekonomian masyarakat. Komponen-komponen yang bekerja atas suatu sistem
tataniaga tertentu selalu berusaha mencapai tujuan masing-masing. Jadi suatu
sistem tata niaga terdiri dari berbagai sistem ataupun subsistem
pengorganisasiannya. Misalnya suatu saluran tataniaga, atau suatu mata rantai
tata niaga (channel of marketing) bisa terdiri dari satu atau beberapa
lembaga tata niaga perantara. Dapat pula dengan memakai saluran tunggal (sole
agent) atau koperasi.
•
TataNiaga adalah kegiatan Produktif Dalam teori ekonomi lama ada pendapat
mengatakan bahwa kegiatan dalam perusahaan yang produktif hanyalah dalam sektor
produksi saja. Misalnya menanam padi, beternak, dan lain-lain. Kemajuan
peradaban, teknologi dan perkembangan ekonomi telah merobah pandangan tersebut
yaitu bahwa setiap usaha yang dapat memberikan faedah atau guna (utility) adalah
sesuatu yang juga termasuk kegiatan yang produktif. Beberapa ahli ekonomi
menggambarkan produksi itu sebagai penciptaan nilai guna (utility), yaitu
proses bagaimana membuat barang dan jasa bermanfaat. Proses penciptaan nilai
guna tersebut merupakan kegiatan productive, yang selanjutnya dapat digolongkan
ke dalam: (a) place utility (kegunaan karena tempat), (b) form
utility (kegunaan karena bentuk), (c) possesion/ ownership utility (kegunaan
karena milik) dan, (d) time utility (kegunaan karena waktu).
Fungsi
tataniaga ialah semua jasa-jas atau kegiatan yang diberikan dalam proses
pengaliran barang dan jasa dari produsen sampai konsumen. Dalam menelaah
tataniaga pertanian serba fungsi berarti kegiatan tersebut diteliti, dipelajari
kemudian dianalisa dalam proses pemasaran. Contoh : menelaah kegiatan-kegiatan
yang diperlukan dalam proses pengumpulan dari petani sampai ke konsumen untuk
barang yang tahan lama (storeable) dan barang yang perishable.
Fungsi tataniaga yang
meliputi setiap lembaga yaitu :
-
Fungsi pertukaran adalah kegiatan yang memperlancar
perpindahan hak milik dari barang dan jasa yang dipasarkan. Fungsi pertukaran
meliputi :
a.
Fungsi Pembelian merupakan fungsi yang berhubungan dengan
pemindahan hak milik dari sejumlah barang yang dipasarkan. Kegiatan utama
fungsi pembelian :
·
Menetapkan berapa jumlah dan kualitas yg dibutuhkan
·
Mencari sumber barang yang dibutuhkan
·
Menetapkan atau merundingkan harga dan syarat pembelian
·
Menetapkan syarat-syarat transaksi
b.
Fungsi penjualan :
·
kegiatan yg bertujuan utk mencari atau mengusahakan agar ada
pembeli atau permintaan pasar yg cukup baik pada tingkat harga yg
menguntungkan.
·
Melakukan perencanaan tentang cara atau pola pejualan
bagaimana yang dapat menjamin kemantapan permintaan pasar
·
Melakukan kegiatan mencari pasar lokasi atau tempat pemasaran
barang.
·
Menetapkan jumlah dan kualitas maupun waktu yang tepat untuk
memasarkan barang pada setiap pasar sasaran
·
Menentukan jumlah lembaga perantara yang perlu dilibatkan.
Fungsi fisik adalah
semua tindakan yang langsung berhubungan dengan pengadaan barang secara fisik
yang berarti memperlancar jalannya fungsi pertukaran.
a.
Fungsi pengangkutan, menyediakan barang dan jasa di daerah
konsumen sesuai dengan kebutuhan konsumen baik menurut waktu, jumlah dan kualitas
-
Fungsi pengangkutan mempunyai kegiatan perencanan :
·
Jenis barang yang diangkut
·
Volume yang akan diangkut
·
Waktu pengangkutan dan Jenis alat angkutan yg digunakan
·
Menciptakan kegunaan tempat dan waktu
-
Fungsi Penyimpanan, diperlukan untuk menyimpanan barang
selama belum dikonsumsi atau menunggu diangkut ke daerah pemasaran atau
menunggu diolah, Kegiatan penyimpanan akan Memperkecil fluktuasi harga antar
musim panen dan musim paceklik, Mengatur keseimbangan suplai sepanjang tahun Pelaksanaan
penyimpanan memberikan kegunaan waktu.
-
Fungsi Pengolahan untuk meningkatkan kualitas barang baik dalam
rangka memperkuat daya tahan barang (prosesing minimal) maupun meningkatkan
nilainya, Kegiatan pengolahan memberikan kegunaan bentuk baik menambah maupun
menciptakan utility Jumlah dan jenis konsumen akan bertambah banyak.
-
Fungsi Fasilitas adalah semua tidakan yang bertujuan untuk
memperlancar fungsi pertukaran dan fungsi fisik, fungsi fasilitas meliputi :
a.
Standardisasi merupakan ukuran atau penentuan mutu suatu barang
dengan menggunakan berbagai ukuran, seperti : warna, susunan kimia, bentuk,
kekuatan atau ketahanan, kadar air, tingkat kematangan, rasa dan lain2 Grading
: tindakan mengklasifikasi hasil pertanian menurut standardisasi yg diinginkan.
b.
Fungsi penanggungan resiko Banyak resiko yg dihadapi oleh
produen maupun lembaga perantara, yaitu : kerusakan, Kehilangan, kebakaran,
Penurunan harga. Resiko yg dihadapi dpt ditanggung sendiri atau dapat dialihkan
kepada perusahaan2 asuransi dg membayar premi asuransi.
c.
Fungsi Pembiayaan, penyediaan sejumlah dana untuk keperluan
transaksi jual beli barang, meliputi :
•
Penyediaan dana untuk membeli barang yang diperlukan
perusahaan
•
Menyediakan kredit bagi para langganan, merupakan salah satu
strategi pemasaan saat ini yang umum ditempuh sehingga dapat memperluas pasar.
Pola pemberian kredit :
–
Installment, pemberian
kredit secara cicilan
–
Open account, pengangguhan pembayaran sampai waktu tertentu.
•
Membayar semua ongkos-ongkos perusahaan.
-
Fungsi Informasi pasar, kegiatan pengumpulan informasi pasar
serta menafsirkan data informasi pasar tersebut, meliputi :
a.
Perkembangan harga setiap tingkat pasar
b.
Jenis dan kualitas barang yg diinginkan konsumen
c.
Sumber suplai, lokasi dan konsumen
d.
Merek yang diinginkan konsumen
e.
Penyebaran lokasi asal suplai, waktu dan jumlah barang yang
diinginkan konsumen
f.
Dan informasi lain yang dapat memperlancar penyaluran barang
2. Biaya Tataniaga (marketing margin)
Dalam teori harga dianggap produsen
bertemu langsung dengan konsuen, sehingga harga pasar yang terbentuk merupakan
perpotongan antara kurva penawaran dengan kurva permintaan. Realititas
pemasaran pertanian sangat jauh dari anggapan ini, sebab komoditi pertanian
yang produksikan di daerah sentra produksi akan dikonsumsi oleh konsumen akhir
setelah menempuh jarak yag sangat jauh, antar kabupaten, anatr propinsi, antar
negara bahkan antar benua,baik komoditi olahan maupun olahan.
Dengan demikian sebenarnya jarang sekali
produsen melalukan transaksi secara langsung dengan kosume akhir. Untuk itu digunakan
konsep marjin pemasaran. Marjin pemasaran dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu
sudut pandang harga dan biaya pemasaran. Pada analisis pemasaran yang sering
menggunakan konsep marjin pemasaran yang dipandang dari sisi harga ini. Marketing margin merupakan selisih harga yang yang dibayar konsumen akhir dan harga yang
terima petani produsen.
Marketing margin dapat didefenisikan dengan dua cara,
yaitu:
1. margin pemasaran merupakan selisih antara harga yang dibayar konsumen
akhir dengan harga yang diterima petani (produsen).
2. margin
pemasaran merupakan biaya dari balas jasa-jasa pemasaran.
Harga yang dibayar konsumen akhir merupakan harga di
tingkat pedagang pengecer. Bila digambarkan dalam suatu kurva, maka
keseimbangan harga ditingkat pengecer merupakan perpotongan antara kurva
penawaran turunan(derived supply curve), dengan kurva permintaan
primer (primary demand curve). Sedangkan
kesesimbangan harga ditingkat petani perpotongan antara kurva penawaran
primer (primary supply curve) dengan kurva permintaan
turunan (derived demand curve).
Komponen margin terdiri dari dua bahagian, yaitu:
1. biaya-biaya yang diperlukan lembaga-lembaga pemsaran
untuk melakukan fungsi-fungsi pemsaran, yang disebut dengan biaya pemsaran atau
biaya fungsional (functional cost)
2. keuntungan (profit) lembaga
pemasaran.
Marketing
margin adalah perbedaan harga di antara tingkat lembaga dalam sistem pemasaran
atau perbedaan antara jumlah yang dibayar konsumen dan jumlah yang diterima
produsen atas produk pertanian yang diperjualbelikan. Selain secara verbal,
marjin pemasaran dapat dinyatakan secara matematis dan secara grafis.Produk referensi merupakan titik awal yang menunjukkan 1 kilogram
dari produk yang dijual kepada konsumen, misalnya petani perlu menyediakan 1,11
kilogram tomat untuk menyediakan 1 kilogram dari produk referensi karena 10
persen dari produk yang dijual telah hilang/rusak dalam proses pemasaran.
Nilai margin pemasaran adalah perbedaan harga di kedua
tingkat sistim pemasaran dikalikan dengan quantitas produk yang dipasarkan.
Cara perhitungan ini sama dengan konsep nilai tambah (value added). Pengertian
ekonomi nilai margin pemasaran adalah harga dari sekumpulan jasa pemasaran
/tataniaga yang merupakan hasil dari interaksi antara permintaan dan penawaran
produk–produk tersebut.Oleh karena itu nilai margin pemasaran dibedakan menjadi
dua yaitu marketing costs dan marketing charges (Dahl, 1977).
Biaya pemasaran terkait dengan tingkat pengembalian dari faktor produksi, sementara marketing charges berkaitan dengan berapa yang diterima oleh pengolah, pengumpul dan lembaga tataniaga. Margin tataniaga terdiri dari tiga jenis yaitu absolut, persentase dan kombinasi. Margin pemasaran absolut dan persentase dapat menurun, konstan dan meningkat dengan bertambahnya quantitas yang dipasarkan. Hubungan antara elastisitas permintaan di tingkat rantai tataniaga yang berbeda memberikan beberapa kegunaan analisis. Hubungan bergantung pada perilaku dari margin pemasaran.
Biaya pemasaran terkait dengan tingkat pengembalian dari faktor produksi, sementara marketing charges berkaitan dengan berapa yang diterima oleh pengolah, pengumpul dan lembaga tataniaga. Margin tataniaga terdiri dari tiga jenis yaitu absolut, persentase dan kombinasi. Margin pemasaran absolut dan persentase dapat menurun, konstan dan meningkat dengan bertambahnya quantitas yang dipasarkan. Hubungan antara elastisitas permintaan di tingkat rantai tataniaga yang berbeda memberikan beberapa kegunaan analisis. Hubungan bergantung pada perilaku dari margin pemasaran.
3. Industri
Pengolahan Hasil Pertanian
Makin maju suatu negara,
industri pengolahan hasil pertanian semakin pentingdalam pemasaran. Semula dari
barang setengah jadi menjadi barang-barangyang siap dikonsumsikan. Dengan
adanya pengolahan hasil pertanian,diharapkan keuntiungan yang didapat menjadi
semakin tinggi.
4. Grading dan Standardisasi
Grading yaitu klasifikasi hasil-hasil
pertanian kedalam beberapa golongan mutu yang berbeda-bed, masing-masing dengan
nama dan etiket tertentu.
Standarisasi yaitu penentuan mutu barang
menurut ukuran atau patokan tertentu, keuntungan grading yang baik, adil dan
teliti antara lain :
a. Konsumen dapat
memperoleh barang yang paling sesuai dengankeinginannya dan tingkat
pendapatannya.
b. Produsen
mendapat jaminan memperoleh harga yang sesuai dengan mutu hasil produksinya
c. Konsumen dan
produsen terlindung dari praktek-praktek kurang jujur dalam tataniaga.
Standardisasi dan Grading
Penentuan atau penetapan dasar penggolongan
(kelas atau derajat) untuk barang dan
memilih barang untuk dimasukkan ke dalam kelas atau derajat yang telah
ditetapkan dengan jalan standardisasi.
E. Arti
tata niaga ?ukuran tataniaga sudah efisien atau belum?
- Tata
niaga sebagai suatu sistem meliputi cara, model strategi penyampaian
barang-barang dan jasa-jasa dari sektor produsen kegiatan sektor konsumen.
Rangkaian dari proses penyampaian itu banyak variasinya, yang dipengaruhi oleh
keadaan sosial budaya dan perekonomian masyarakat. Komponen-komponen yang
bekerja atas suatu sistem tata niaga tertentu selalu berusaha mencapai tujuan
masing-masing. Jadi suatu sistem tata niaga terdiri dari berbagai sistem
ataupun sub sistem pengorganisasiannya. Misalnya suatu saluran tata niaga, atau
suatu mata rantai tata niaga (channel of marketing) bisa terdiri dari
satu atau beberapa lembaga tata niaga perantara. Dapat pula dengan memakai
saluran tunggal (sole agent) atau koperasi.
- Ukuran untuk menyatakan
suatu sistem tataniaga saat ini yaitu sudah diatur oleh pemerintah dengan
adanya kebijakan-kebijakan yang di tetapkan. Dan untuk mengukur apakah sudah
efisien atau belum, belum efisien sistem tataniaga saat ini karena masih banyak
mafia-mafia yang ada dilapangan sehingga tidak efektif.
F. Apakah fungsi tataniaga
dan bagaimana peranannnya dalam memajukan pertanian?
Fungsi dari
tataniaga adalah sebagai menempatkan barang-barang seperti perusahaan kepada
konsumen. Adapun peranan dalam membangun pertanian adalah Produsen
adalah orang atau perusahaan yang menghasilkan atau yang memproduksikan barang
atau jasa. Jadi, produsen hasil-hasil pertanian adalah orang yang memproduksi
hasil pertanian. Para petani yang berada di desa yang menjual hasil
pertaniannya seperti gabah/beras, buah-buahan dan sayur-sayuran merupakan
seorang produsen. Tanpa produsen, tidak aka nada hasil pertanian yang dapat
dibeli dan dikonsumsi oleh masyarakat/konsumen dan tentunya juga tidak akan ada
kegiatan tataniaga.
Petani produsen selain statusnya sebagai produsen
hasil-hasil pertanian, mereka juga adalah adalah konsumen hasil-hasil industri
seperti kain, pupuk, obat-obatan, dan lainnya. Petani produsen dalam proses
penjualannya lebih banyak berhubungan dengan pedagang pengumpul (local
assemblers). Jika petani produsen pada satu saat misalnya karena serangan hama
atau karena harga input yang mahal, maka petani hanya akan memproduksikan hasil
dalam jumlah yang sedikit. Volume hasil yang akan diangkut dan disimpan juga
akan berkurang, sehingga jumlah alat angkut dan gudang yang dibutuhkan akan
berkurang pula, ini berarti sebagian dari alat angkut dan gudang tidak akan
bekerja secara efektif karena tidak sesuai dengan kapasistas yang dimilikinya.
Jumlah barang yang diecerkan di pasar tentunya akan berkurang pula sehingga
akan mempengaruhi mekanisme harga.
Apabila petani produsen menggunakan input dan teknologi
modern secara efektif, produksi per satuan luas usahataninya juga akan
meningkat dari keadaan sebelumnya. Akibat dari keadaan ini ialah volume hasil
yang akan dijua oleh petani produsen akan bertambah. Hal ini berarti pedagang
pengumpul harus menyediakan lebih banyak modal dan tenaga, serta kebutuhan alat
angkut dan gudang akan lebih meningkat. Demikian pula barang yang diecerkan di
pasar akan lebih banyak dan jika jumlah permintaan konsumen tetap maka sudah
pasti harga dari hasil pertanian tersebut akan menurun.
G. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
tinggi rendahnya biaya tataniaga?
1. Biaya persiapan dan pengepakan produk
(Preparation and packaging cost), kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam
komponen ini adalah: Pembersihan Sortasi dan grading Pengepakan.
2.
Biaya
penanganan (handlingcost) ,mencakup kegiatan-kegiatan: Penimbangan Pengepakan
ulang produk pada pedagang perantara
Bongkar dan muat produk dari alat angkut
Bongkar dan muat produk dari alat angkut
Sortasi
dan grading ulang oleh pedagang.
3.
Biaya
pengangkutan (transportationcost), mencakup:
Biaya angkut perunit produk (jika menggunakan angkutan umum)
Biaya bahan bakar, perbaikan alat angkutan
Asuransi dan pajak yang harus dibayar dari angkutan
Biaya lain-lain selama produk dalam perjalanan.
Biaya angkut perunit produk (jika menggunakan angkutan umum)
Biaya bahan bakar, perbaikan alat angkutan
Asuransi dan pajak yang harus dibayar dari angkutan
Biaya lain-lain selama produk dalam perjalanan.
4.
Kehilangan
produk (product losses), yaitu kehilangan atau penyusutan produk yang terjadi
selama pengankutan, penyimpanan atau akibat kegiatan-kegiatan lain seperti pada
waktu pencucian, handling, sortasi dan grading yang dilakukan. Biaya kehilangan
produk dihitung dengan mengasumsikan produk yang hilang tersebut terjual.
5.
Biaya
penyimpanan (storage cost), mencakup:
Biaya fisik penyimpanan akibat penggunaan tempat penyimpanan, seperti penyusutan gedung, keamanan, listrik, dll
Biaya perbaikan kualitas produk selama penyimpanan, seperti biaya pembelian bahan-bahan kimia.
Biaya yang termasuk dalam biaya kehilangan produk
Biaya finansial (financial cost) yang harus diterima pemilik produk selama produk dalam gudang penyimpanan.
Biaya fisik penyimpanan akibat penggunaan tempat penyimpanan, seperti penyusutan gedung, keamanan, listrik, dll
Biaya perbaikan kualitas produk selama penyimpanan, seperti biaya pembelian bahan-bahan kimia.
Biaya yang termasuk dalam biaya kehilangan produk
Biaya finansial (financial cost) yang harus diterima pemilik produk selama produk dalam gudang penyimpanan.
6.
Biaya
pengolahan (processing cost), mencakup seluruh biaya yang digunakan dalam
proses transformasi produk primer menjadi produk olahan, seperti bahan bakar,
tenaga kerja, penyusutan alat.
Hal penting yang harus diperhatikan dalam biaya pengolahan adalah faktor konversi produk primer menjadi produk olahan, seperti 1 kg padi dikonversikan dengan 65-70 persen beras setelah dihuller.
Untuk menghitung biaya pengolahan perlu diketahui: Faktor konversi Jumlah (kuantitas) produk Biaya pengolahan.
Hal penting yang harus diperhatikan dalam biaya pengolahan adalah faktor konversi produk primer menjadi produk olahan, seperti 1 kg padi dikonversikan dengan 65-70 persen beras setelah dihuller.
Untuk menghitung biaya pengolahan perlu diketahui: Faktor konversi Jumlah (kuantitas) produk Biaya pengolahan.
6.
Fees,
commissions and unofficial payments, mencakup biaya-biaya yang dibayar oleh
lembaga pemasaran, seperi biaya-biaya pengurusan izin usaha, biaya komisi yang
dibayarkan kepada agen dan pedagang besar, serta biaya-biaya tidak resmi
lainnya yang dibayarkan oleh lembaga pemasaran selama proses pemasaran produk.
H. Apakah peranan industry pengolahan dalam memajukan pertanian? Berilah contoh di mana baik konsumen maupun
petani produsen diuntungkan oleh pengenalan industry pengolahan!
Makin maju suatu negara, industri pengolahan hasil pertanian semakin
pentingdalam pemasaran. Semula dari barang setengah jadi menjadi
barang-barangyang siap dikonsumsikan. Dengan adanya pengolahan hasil
pertanian,diharapkan keuntiungan yang didapat menjadi semakin tinggi.
Contoh ; produsen dan konsumen yaitu petani yang sama-sama diuntungkan dan
produsen mempunyai keuntungan yaitu mendapatkan hasil-hasil pertanian yang
ditampung dan kemudian dijadikan bahan baku industri kemudian disalurkan lagi
ke petani yang berbentuk barang jadi.
Adapun keuntungan bagi petani dengan adanya industri hasil-hasil
pertaniannya bisa terjual dan mendapatkan keuntungannya :
1. Konsumen dapat
memperoleh barang yang paling sesuai dengankeinginannya dan tingkat
pendapatannya.
2. Produsen
mendapat jaminan memperoleh harga yang sesuai dengan mutu hasil produksinya
3. Konsumen dan
produsen terlindung dari praktek-praktek kurang jujur dalam tataniaga
I.
Berilah contoh di mana grading dan standardisasi untuk komoditi dapat
benar-benar mempermudah pemasaran!
Standardisasi
dan Grading : Penentuan atau penetapan
dasar penggolongan (kelas atau derajat) untuk
barang dan memilih barang untuk dimasukkan ke dalam kelas atau
derajat yang telah ditetapkan dengan jalan standardisasi.
J.
Kriteria
apa saja yang biasanya dipakai untuk menentukan grade komoditi ekspor
Indonesia?
Kriteria
yang digunakan yaitu :
r
Aroma
=>(kopi)
r
Persentase
banyaknya fat (65%, 64%, atau 60%) => (kopra)
r
Ukuran-ukuran
tertentu, kadar air kering alam dan buatan maksimum, kerusakan maksimum, pecah
maksimum, weevil maksimum, admixture maksimum, warna lain maksimum, biji muda
maksimun => (jagung).
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
tata niaga
adalah sebagian dari kegiatan distribusi. Distribusi menimbulkan suatu kesan
seolah-olah orang-orang yang bergerak didalam bagian ini bersifat statis,
menunggu saja apa yang akan mereka peroleh dari produsen untuk dibagi-bagikan
lagi kepada konsumen. Sedangkan marketing (tata niaga) sebaliknya bersifat
dinamis karena tata niaga mencakup semua persiapan, perencanaan dan penelitian
dari segala sesuatu yang bersangkutpaut dengan perpindahan, peralihan milik
atas sesuatu barang atau jasa serta pelaksanaan perpindahan dan peralihan
tersebut. Oleh sebab itu sering terjadi “perbedaan” penggunaan istilah dengan
maksud yang sama.
Marketing
margin adalah perbedaan harga di antara tingkat lembaga dalam sistem pemasaran
atau perbedaan antara jumlah yang dibayar konsumen dan jumlah yang diterima
produsen atas produk pertanian yang diperjualbelikan.
Grading yaitu klasifikasi hasil-hasil
pertanian kedalam beberapa golongan mutu yang berbeda-bed, masing-masing dengan
nama dan etiket tertentu. Standarisasi yaitu penentuan mutu barang menurut
ukuran atau patokan tertentu, keuntungan grading yang baik, adil dan teliti.
DAFTAR PUSTAKA
Anonima.
2012. Penawaran hasil pertanian. http://agrimaniax.blogspot.com/2010/05/penawaran-hasil-hasil-pertanian.html.
Diakses Pada tanggal 22 April 2012 Pukul 20.20 WIB
Anonimb. 2010. Teori Permintaan dan Penawaran.
http://hasim319.wordpress.com/2010/04/06/teori-penawaran-dan-permintaan-pada-pertanian/.
Diakses Pada tanggal
22 April 2012 Pukul 20.30 WIB
Anonime.2012.
Elastisitas Permintaan. http://id.wikipedia.org/wiki/Elastisitas_permintaan. Diakses
Pada tanggal 13 desember 2012 Pukul 22.10 WIB
Anonimc.
2012. Definisi Elastisitas. http://www.scribd.com/%D8%ADs_mangat/d/69241834/15-C-Definisi-Elastisitas-Penawaran. Diakses Pada tanggal 22
April 2012 Pukul 21.00 WIB
Boediono.
1999. Ekonomi Mikro Edisi 2.
Yogyakarta: BPFE.
Firdaus, Muhammad. 2008. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi
Aksara
Samuelson,
Paul A. William D Nordhaus. 1992. Microeconomic:
Fourteenth Edition. Terjemahan Munandar, Haris. B, Wirasubrata. E,
Widyatmoko. Mikro Ekonomi. PT.Erlangga. Jakarta
1 komentar:
Saya akan merekomendasikan siapa pun yang mencari pinjaman Bisnis ke Le_Meridian, mereka membantu saya dengan pinjaman Empat Juta USD untuk memulai bisnis Quilting saya dan itu cepat. Ketika mendapatkan pinjaman dari mereka, mengejutkan betapa mudahnya mereka bekerja. Mereka dapat membiayai hingga jumlah $ 500.000.000.000 (Lima Ratus Juta Dolar) di wilayah mana pun di dunia selama ada 1,9% ROI yang dapat dijamin pada proyek tersebut. Prosesnya cepat dan aman. Itu benar-benar pengalaman positif. Hindari penipu di sini dan hubungi Layanan Pendanaan Le_Meridian Di. lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. WhatsApp ... + 19893943740. jika Anda mencari pinjaman bisnis.