silahkan tengok wajah.kuu ^^

Posted by : aah j-frog :D
0 komentar
Selasa, 27 Agustus 2013











Read More....

1.     Bagaimana
1. Posisi keuangan -
2. Penguasaan teknis
3. Penyediaan bahan baku -
4. penguasaan teknologi
5. Penguasaan manajemen
1. Kemungkinan masa depan

2. Implikasi Peraturan pemerintah

3. Persaingan

4. Pemasaran -

5. Tingkat  resiko

KEsepuluh aspek ini mempengaruhi usaha anda?
  1. Tidak cermat dalam manajemen pemeliharaan yang dapat mengakibatkan kematian tinggi atau penurunan produktivitas dan kualitas.
  2. Tidak mampu dalam mengantisipasi perubahan.
  3. Sistem pengadaan pakan tidak memadai, seperti dalam pengangkutan dan penyimpanan pakan.
  4. Penanganan kesehatan kurang teratur.
  5. Memulai usaha pada saat yang tidak tepat karena tidak adanya upaya memprediksi situasi yang fluktuatif atau keterbatasan kemampuan dalam strategi investasi.
  6. Bagi pelaku yang baru memulai usaha, cederung tidak menguasai teknik peramalan yang cermat serta kepercayaan berlebihan (over convident).
  7. Penurunan harga secara mendadak yang sering terjadi karena produksi yang melimpah dari wilayah lain.


2.    Hambatan/tantangan yang pernahandatemui?
Hambatan yang ada di perusahaan ini antara lain masalah Sumber Daya Manusia (SDM) operator kandang. Hal ini menyangkut masalah kedisiplinan yang dimiliki operator kandang, misalnya kedisiplinan dalam kebersihan lingkungan kandang yang kadang tidak dilaksanakan sesuai Program pemeliharaan yang dimiliki. Hambatan utama yang sering menjadi masalah adalah penyakit yang sangat sulit diprediksi
3.    Cara mengatasihambatan/tantanganitu? Salah satu pemecahan masalah yang dapat dilakukan adalah Divisi Disease Control memiliki tugas melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit. Pencegahan penyakit dilakukan dengan vaksinasi, sedangkan pengendalian dilakukan dengan pengobatan. Divisi ini memiliki Program kerja yang disusun untuk tiap bulan agar setiap operator baik operator kandang dapat disiplin.
4.    Sesuatu yang ingin dicapai untuk mengembangkan usaha anda, triknya?
5.    Strategi pemasaran yang dilakukan yaitu dengan menjalin kerja sama dengan pedagang pengumpul yang saling menguntungkan. Dalam hal ini, pedagang pengumpul dapat memperoleh telur dengan mudah dan harga yang lebih murah sedangkan pihak keuntungan yang diperoleh yaitu adanya kemudahan dalam memasarkan hasil produksi telurnya.  Disamping itu, strategi lain yang dapat dilakukan adalah dengan mendistribusikan secara langsung ke konsumen, dengan mendatangi Toko dan Warung makan yang telah berlangganan serta mengantarkan ke komsumen jika ada yang memesan. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa persaudaraan dan solidaritas diantara kedua belah pihak (Produsen dan Komsumen memasarkan hasil produksi telurnya dengan media tekhnologi misalnya Emile, Blog, Facebook, HP dan media lainnya untuk memperluas jaringan pemasaran.

6.    Visi misi umum mengapa anda memilih untuk menjalankan usaha ini?
·         Visi yang ingin dicapai yaitu menjadi pengusaha yang memiliki martabat dan lebih di kenal oleh masyarakat dalam hal ini yaitu konsumen, menghasilkan ayam petelur yang berkualitas dan memberikan pelayanan yang terbaik pada konsumen karena dengan pelayanan yang baik maka pelanggan akan merasa puas.
·         Misi yaitu menambah populasi ayam petelur agar produktivitasnya meningkat ,meningkatkan penjualan dengan cara memperluas pemasaran dan tujuan jangka panjangnya membuka cabang usaha baru
7.    Misi khusus dalam bisnisisi?
·         Misi khusus
1.    Posisi keuangan saat akhir bulan mei Harga telur ayam dari peternak Rp21.600/rak, saat ini naik menjadi Rp 29.300/rak untuk harga kulakan. Sedangkan harga di tingkat pedagang eceran sudah mencapai rata-rata sekitar Rp30 ribu hingga Rp31 ribu," kata Mahyuddin.
Mahyuddin mengaku, ketika wabah flu burung mulai muncul lagi di musim pancaroba atau pergantian musim pada akhir Juni lalu, hampir semua peternak ayam dihantui perasaan khawatir bisnisnya akan jatuh. Namun, justru menjelang memasuki bulan Ramadhan ini, harga telur pelan-pelan mulai naik menjadi 31.600/rak. Demikian juga halnya harga ayam potong.
Pantauan harga ayam potong diPasar Sentral Pangkajene sendiri, ditingkat pengecer kenaikan harga ayam pedaging mencapai Rp40.000. Sebelumnya, harga rata-rata berkisar antara Rp25 ribu hingga Rp30 ribu.
4. pemasaran ayam petelur sangat menjanjikan Prospek pasarpun yang sangat baik ini didukung oleh karakteristik produk yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia yang sebagian besar muslim, harga relatif murah dengan akses yang mudah diperoleh karena sudah merupakan barang publik. Telurpun merupakan pendorong utama penyediaan protein hewani nasional. Dari segi potensi dan kebutuhan terhadap protein hewani, petelur memiliki prospek yang baik.
3. Bibit ayam Arab petelur Pullet/remaja untuk saat ini sudah tersedia di Kabupaten Sidrap. Begitu pula untuk pakan dan obat -obatan yang dibutuhkan , pemesanan dapat dilakukan kapan saja. Hal yang paling menarik untuk penyediaan obat yaitu adanya keinginan pihak perusahaan SANBE untuk mengadakan kerja sama dengan CV. HEN ARABIA TURATEA jika terbentuk nanti.

4. penguasaan teknologi ayam petelur 
Read More....

MAKALAH TATA NIAGA

Posted by : aah j-frog :D
1 komentar
Kamis, 15 Agustus 2013





BAB I
PENDAHULUAN
A.   PEMBAHASAN
Istilah tata niaga sering juga disebut pemasaran yang bersumber dari kata marketing. Kegiatan tata niaga adalah sebagian dari kegiatan distribusi. Distribusi menimbulkan suatu kesan seolah-olah orang-orang yang bergerak didalam bagian ini bersifat statis, menunggu saja apa yang akan mereka peroleh dari produsen untuk dibagi-bagikan lagi kepada konsumen. Sedangkan marketing (tata niaga) sebaliknya bersifat dinamis karena tata niaga mencakup semua persiapan, perencanaan dan penelitian dari segala sesuatu yang bersangkutpaut dengan perpindahan, peralihan milik atas sesuatu barang atau jasa serta pelaksanaan perpindahan dan peralihan tersebut. Oleh sebab itu sering terjadi “perbedaan” penggunaan istilah dengan maksud yang sama. Agar pengertian tata niaga itu semakin jelas berikut ini disajikan beberapa batasan-batasan (defenisi) yang diberikan oleh beberapa para ahli. Sedangkan beberapa batasan tata niaga (marketing) yang bersumber dari literatur dalam negeri adalah sebagai berikut:
a. Panglaykim dan Hazil
Marketing adalah bagian daripada kegiatan usaha dan dengan mana kebutuhan manusia dapat dipenuhi, yakni dengan tukar menukar barang-barang dan jasa-jasa untuk sesuatu yang dianggap perlu dan berharga.
b. Alex S. Nitisemito
Marketing adalah semua kegiatan aktivitas untuk memperlancar arus barang/jasa dari produsen kegiatan konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif.
Setelah menelaah batasan-batasan tata niaga yang telah diutarakan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tata niaga atau marketing itu meliputi kegiatan-kegiatan yang sangat luas sekali, diantaranya: kegiatan pembelian (buying), kegiatan menjual (selling), kegiatan pembungkusan (packing), kegiatan pemindahan (transport), kelancaran arus barang dan jasa dan lain sebagainya.
Atau dengan lebih singkat tataniaga itu adalah segala kegiatan yang bersangkut paut dengan semua aspek proses yang terletak diantara fase kegiatan sektor produksi barang-barang dan jasa-jasa sampai kegiatan sektor konsumen. Jadi, marketing ini merupakan sesuatu kegiatan moving process atau moving activities. Akan tetapi dengan adanya kemajuan teknologi, baik dalam berproduksi, kelancaran komunikasi dan perhubungan, teknik pembungkusan, handling dan sebagainya, tidak mustahil akan merubah strategi dan kebijakan tata niaga, sehingga batasan-batasan tersebut di atas akan mengalami penyempurnaan atau perubahan secara dinamis pada masa-masa mendatang.

B.   TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1.    Arti dan Fungsi Tataniaga
2.    Biaya Tataniaga (Marketing margin)
3.    Industri Pengolahan Hasil-hasil Pertanian
4.    Grading dan standarlisasi
5.    Permintaan dan Penwaran Hasil Pertanian






BAB II
PEMBAHASAN

1.    PERMINTAAN DAN PENAWARAN ATAS HASIL PERTANIAN
A.   Perbedaan antara  perubahan jumlah yang diminta Dengan Perubahan permintaan?
·         Perubahan jumlah yang diminta adalah berubahnya jumlah permintaan konsumen akibat adanya perubahan harga komoditi tersebut, ceterisparibus. sedangkan Perubahan permintaan adalah berubahnya jumlah permintaan konsumen karena berubahnya variabel selain harga komoditi yang bersangkutan.
- Perbedaan perubahan jumlah yang diminta dan perubahan permintaan dalam kurva
         Perubahan jumlah yang diminta:
a. Kurva tidak mengalami pergeseseran
b. perubahan terjadi dari satu ke titik yang lain dalam kurva yang sama
         Perubahan permintaan:
a.    Titik dan kurva mengalami pergeseran ke kanan / kiri tergantung variabel yang berubah dan sifat perubahannya
         Contoh Perubahan Permintaan:
1. Pendapatan konsumen bertambah (kurva permintaan bergeser ke kanan)
2. Harga barang substitusi semakin rendah (kurva permintaan bergeser ke kiri)
3. Harga barang komplemen menurun (kurva permintaan bergeser ke kanan)
Kasus perubahan lain (kurva bergeser sesuai kasusnya).

b. Pengertian elastisitas dan Pengertian elastisitas harga ?
-  elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
- elastisitas harga adalah Elastisitas harga adalah tingkat kepekaan relatif dari jumlah yang diminta konsumen, akibat adanay perubahan tingkat barang. Dengan kata lain elastisitas harga adalah perubahan proporsional dari sejumlah barang yang diminta dibagi dengan perubahan proporsional dari harga
- Contoh : permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang). Contoh lainnya yang sejenis adalah bensin. Jika harga bensin naik, tingkat penurunan penggunaannya biasanya tidak sebesar tingkat kenaikan harganya.
Sedangkan barang yang permintaannya tidak elastic adalah  Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.

C. Perbedaan elastisitas harga, elastisitas silang, elastisitas pendapatan?
- Elastisitas harga adalah tingkat kepekaan relatif dari jumlah yang diminta konsumen, akibat adanya perubahan tingkat barang. Dengan kata lain elastisitas harga adalah perubahan proporsional dari sejumlah barang yang diminta dibagi dengan perubahan proporsional dari harga.
- Elastitas silang adalah Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain. Elastisitas silang (Ec) mengukur persentase perubahan permintaan suatu barang sebagai akibat perubahan harga barang lain sebesar satu persen. Untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitanya dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat berupa barang subtitusi.
- Elastitas pendapatan adalah suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumen akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perubahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan. Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan pendapatan.
D. Perbedaan elastisitas Penawaran Jangka Pendek dan Penawaran Jangka panjang? Faktor yang mempengaruhi elastisitas itu ?
a.  Elastitas Penawaran jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak elastis. Sedangkan Elastisitas Jangka panjang yaitu. Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.
            b.         Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas harga antara lain:
a) Jenis Produk
Barang-barang pertanian memiliki elastisitas permintaan yang lebih rendah daripada barang-barang industri.
b) Tingkat Substitusi
Semakin banyak jenis pengganti suatu barang, maka semakin elastis sifat permintaannya.
c) Proporsi Pengeluaran Suatu Barang Terhadap Pendapatan Konsumen
Semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli suatu barang, maka semakin elastis permintaan akan barang tersebut.
d) Jangka Waktu
Dalam jangka pendek permintaan bersifat tidak elastis karena perubahan yang terjadi di pasar belum diketahui oleh para pembeli, sehingga mereka cenderung meminta barang-barang yang biasa dibeli walaupun harganya mengalami kenaikan. Sedangkan dalam jangka panjang, para pembeli dapat mencari barang pengganti atas suatu barang yang harganya mengalami kenaikan sehingga cenderung lebih elastis.

II. TATANIAGA PERTANIAN

1.    Arti dan Fungsi Tataniaga
Tataniaga adalah sebagai suatu proses menyoroti gerakan perpindahan barang-barang dan jasa-jasa dari sektor produsen kegiatan sektor konsumen serta segala kejadian dan perlakukan yang dialami oleh barang. Misalnya, jagung dari usahatani dijual petani, dibeli pedagang, diproses oleh pabrik, dijadikan tepung maizena, dipacking dalam kantong plastik, botol atau kaleng, dipetikan dan dikirim kedaerah lain atau eksport dan seterusnya. Dimana tataniaga memiliki suatu system meliputi cara, model strategi penyampaian barang-barang dan jasa-jasa dari sektor produsen kegiatan sektor konsumen. Rangkaian dari proses penyampaian itu banyak variasinya, yang dipengaruhi oleh keadaan sosial budaya dan perekonomian masyarakat. Komponen-komponen yang bekerja atas suatu sistem tataniaga tertentu selalu berusaha mencapai tujuan masing-masing. Jadi suatu sistem tata niaga terdiri dari berbagai sistem ataupun subsistem pengorganisasiannya. Misalnya suatu saluran tataniaga, atau suatu mata rantai tata niaga (channel of marketing) bisa terdiri dari satu atau beberapa lembaga tata niaga perantara. Dapat pula dengan memakai saluran tunggal (sole agent) atau koperasi.
         TataNiaga adalah kegiatan Produktif  Dalam teori ekonomi lama ada pendapat mengatakan bahwa kegiatan dalam perusahaan yang produktif hanyalah dalam sektor produksi saja. Misalnya menanam padi, beternak, dan lain-lain. Kemajuan peradaban, teknologi dan perkembangan ekonomi telah merobah pandangan tersebut yaitu bahwa setiap usaha yang dapat memberikan faedah atau guna (utility) adalah sesuatu yang juga termasuk kegiatan yang produktif. Beberapa ahli ekonomi menggambarkan produksi itu sebagai penciptaan nilai guna (utility), yaitu proses bagaimana membuat barang dan jasa bermanfaat. Proses penciptaan nilai guna tersebut merupakan kegiatan productive, yang selanjutnya dapat digolongkan ke dalam: (a) place utility (kegunaan karena tempat), (b) form utility (kegunaan karena bentuk), (c) possesion/ ownership utility (kegunaan karena milik) dan, (d) time utility (kegunaan karena waktu).
Fungsi tataniaga ialah semua jasa-jas atau kegiatan yang diberikan dalam proses pengaliran barang dan jasa dari produsen sampai konsumen. Dalam menelaah tataniaga pertanian serba fungsi berarti kegiatan tersebut diteliti, dipelajari kemudian dianalisa dalam proses pemasaran. Contoh : menelaah kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam proses pengumpulan dari petani sampai ke konsumen untuk barang yang tahan lama (storeable) dan barang yang perishable.
Fungsi tataniaga yang meliputi setiap lembaga yaitu :
-       Fungsi pertukaran adalah kegiatan yang memperlancar perpindahan hak milik dari barang dan jasa yang dipasarkan. Fungsi pertukaran meliputi :
a.    Fungsi Pembelian merupakan fungsi yang berhubungan dengan pemindahan hak milik dari sejumlah barang yang dipasarkan. Kegiatan utama fungsi pembelian :
·         Menetapkan berapa jumlah dan kualitas yg dibutuhkan
·         Mencari sumber barang yang dibutuhkan
·         Menetapkan atau merundingkan harga dan syarat pembelian
·         Menetapkan syarat-syarat transaksi
b.    Fungsi penjualan :
·         kegiatan yg bertujuan utk mencari atau mengusahakan agar ada pembeli atau permintaan pasar yg cukup baik pada tingkat harga yg menguntungkan.
·         Melakukan perencanaan tentang cara atau pola pejualan bagaimana yang dapat menjamin kemantapan permintaan pasar
·         Melakukan kegiatan mencari pasar lokasi atau tempat pemasaran barang.
·         Menetapkan jumlah dan kualitas maupun waktu yang tepat untuk memasarkan barang pada setiap pasar sasaran
·         Menentukan jumlah lembaga perantara yang perlu dilibatkan.
Fungsi fisik adalah semua tindakan yang langsung berhubungan dengan pengadaan barang secara fisik yang berarti memperlancar jalannya fungsi pertukaran.
a.    Fungsi pengangkutan, menyediakan barang dan jasa di daerah konsumen sesuai dengan kebutuhan konsumen baik menurut waktu, jumlah dan kualitas
-       Fungsi pengangkutan mempunyai kegiatan perencanan :
·         Jenis barang yang diangkut
·         Volume yang akan diangkut
·         Waktu pengangkutan dan Jenis alat angkutan yg digunakan
·         Menciptakan kegunaan tempat dan waktu
-       Fungsi Penyimpanan, diperlukan untuk menyimpanan barang selama belum dikonsumsi atau menunggu diangkut ke daerah pemasaran atau menunggu diolah, Kegiatan penyimpanan akan Memperkecil fluktuasi harga antar musim panen dan musim paceklik, Mengatur keseimbangan suplai sepanjang tahun Pelaksanaan penyimpanan memberikan kegunaan waktu.
-       Fungsi Pengolahan untuk meningkatkan kualitas barang baik dalam rangka memperkuat daya tahan barang (prosesing minimal) maupun meningkatkan nilainya, Kegiatan pengolahan memberikan kegunaan bentuk baik menambah maupun menciptakan utility Jumlah dan jenis konsumen akan bertambah banyak.
-       Fungsi Fasilitas adalah semua tidakan yang bertujuan untuk memperlancar fungsi pertukaran dan fungsi fisik, fungsi fasilitas meliputi :
a.    Standardisasi merupakan ukuran atau penentuan mutu suatu barang dengan menggunakan berbagai ukuran, seperti : warna, susunan kimia, bentuk, kekuatan atau ketahanan, kadar air, tingkat kematangan, rasa dan lain2 Grading : tindakan mengklasifikasi hasil pertanian menurut standardisasi yg diinginkan.
b.    Fungsi penanggungan resiko Banyak resiko yg dihadapi oleh produen maupun lembaga perantara, yaitu : kerusakan, Kehilangan, kebakaran, Penurunan harga. Resiko yg dihadapi dpt ditanggung sendiri atau dapat dialihkan kepada perusahaan2 asuransi dg membayar premi asuransi.
c.    Fungsi Pembiayaan, penyediaan sejumlah dana untuk keperluan transaksi jual beli barang, meliputi :
         Penyediaan dana untuk membeli barang yang diperlukan perusahaan
         Menyediakan kredit bagi para langganan, merupakan salah satu strategi pemasaan saat ini yang umum ditempuh sehingga dapat memperluas pasar. Pola pemberian kredit :
         Installment, pemberian kredit secara cicilan
        Open account, pengangguhan pembayaran sampai waktu tertentu.
         Membayar semua ongkos-ongkos perusahaan.
-       Fungsi Informasi pasar, kegiatan pengumpulan informasi pasar serta menafsirkan data informasi pasar tersebut, meliputi :
a.    Perkembangan harga setiap tingkat pasar
b.    Jenis dan kualitas barang yg diinginkan konsumen
c.    Sumber suplai, lokasi dan konsumen
d.    Merek yang diinginkan konsumen
e.    Penyebaran lokasi asal suplai, waktu dan jumlah barang yang diinginkan konsumen
f.     Dan informasi lain yang dapat memperlancar penyaluran barang

2.    Biaya Tataniaga (marketing margin)
Dalam teori harga dianggap produsen bertemu langsung dengan konsuen, sehingga harga pasar yang terbentuk merupakan perpotongan antara kurva penawaran dengan kurva permintaan. Realititas pemasaran pertanian sangat jauh dari anggapan ini, sebab komoditi pertanian yang produksikan di daerah sentra produksi akan dikonsumsi oleh konsumen akhir setelah menempuh jarak yag sangat jauh, antar kabupaten, anatr propinsi, antar negara bahkan antar benua,baik komoditi olahan maupun olahan.
Dengan demikian sebenarnya jarang sekali produsen melalukan transaksi secara langsung dengan kosume akhir. Untuk itu digunakan konsep marjin pemasaran. Marjin pemasaran dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu sudut pandang harga dan biaya pemasaran. Pada analisis pemasaran yang sering menggunakan konsep marjin pemasaran yang dipandang dari sisi harga ini. Marketing margin merupakan selisih harga yang yang dibayar konsumen akhir dan harga yang terima petani produsen.
Marketing margin dapat didefenisikan dengan dua cara, yaitu:
1. margin pemasaran merupakan selisih antara harga yang dibayar konsumen akhir dengan harga yang diterima petani (produsen).
2. margin pemasaran merupakan biaya dari balas jasa-jasa pemasaran.
Harga yang dibayar konsumen akhir merupakan harga di tingkat pedagang pengecer. Bila digambarkan dalam suatu kurva, maka keseimbangan harga ditingkat pengecer merupakan perpotongan antara kurva penawaran turunan(derived supply curve), dengan kurva permintaan primer (primary demand curve)Sedangkan kesesimbangan harga ditingkat petani perpotongan antara kurva penawaran primer (primary supply curve) dengan kurva permintaan turunan (derived demand curve).
Komponen margin terdiri dari dua bahagian, yaitu:
1. biaya-biaya yang diperlukan lembaga-lembaga pemsaran untuk melakukan fungsi-fungsi pemsaran, yang disebut dengan biaya pemsaran atau biaya fungsional (functional cost)
2. keuntungan (profit) lembaga pemasaran.
Marketing margin adalah perbedaan harga di antara tingkat lembaga dalam sistem pemasaran atau perbedaan antara jumlah yang dibayar konsumen dan jumlah yang diterima produsen atas produk pertanian yang diperjualbelikan. Selain secara verbal, marjin pemasaran dapat dinyatakan secara matematis dan secara grafis.Produk referensi merupakan titik awal yang menunjukkan 1 kilogram dari produk yang dijual kepada konsumen, misalnya petani perlu menyediakan 1,11 kilogram tomat untuk menyediakan 1 kilogram dari produk referensi karena 10 persen dari produk yang dijual telah hilang/rusak dalam proses pemasaran.
Nilai margin pemasaran adalah perbedaan harga di kedua tingkat sistim pemasaran dikalikan dengan quantitas produk yang dipasarkan. Cara perhitungan ini sama dengan konsep nilai tambah (value added). Pengertian ekonomi nilai margin pemasaran adalah harga dari sekumpulan jasa pemasaran /tataniaga yang merupakan hasil dari interaksi antara permintaan dan penawaran produk–produk tersebut.Oleh karena itu nilai margin pemasaran dibedakan menjadi dua yaitu marketing costs dan marketing charges (Dahl, 1977).
Biaya pemasaran terkait dengan tingkat pengembalian dari faktor produksi, sementara marketing charges berkaitan dengan berapa yang diterima oleh pengolah, pengumpul dan lembaga tataniaga. Margin tataniaga terdiri dari tiga jenis yaitu absolut, persentase dan kombinasi. Margin pemasaran absolut dan persentase dapat menurun, konstan dan meningkat dengan bertambahnya quantitas yang dipasarkan. Hubungan antara elastisitas permintaan di tingkat rantai tataniaga yang berbeda memberikan beberapa kegunaan analisis. Hubungan bergantung pada perilaku dari margin pemasaran.

3.    Industri Pengolahan Hasil Pertanian
Makin maju suatu negara, industri pengolahan hasil pertanian semakin pentingdalam pemasaran. Semula dari barang setengah jadi menjadi barang-barangyang siap dikonsumsikan. Dengan adanya pengolahan hasil pertanian,diharapkan keuntiungan yang didapat menjadi semakin tinggi.

4.    Grading dan Standardisasi
Grading yaitu klasifikasi hasil-hasil pertanian kedalam beberapa golongan mutu yang berbeda-bed, masing-masing dengan nama dan etiket tertentu.
Standarisasi yaitu penentuan mutu barang menurut ukuran atau patokan tertentu, keuntungan grading yang baik, adil dan teliti antara lain :
a.  Konsumen dapat memperoleh barang yang paling sesuai dengankeinginannya dan tingkat pendapatannya.
b.  Produsen mendapat jaminan memperoleh harga yang sesuai dengan mutu hasil produksinya
c.   Konsumen dan produsen terlindung dari praktek-praktek kurang jujur dalam tataniaga.
Standardisasi  dan  Grading   Penentuan  atau  penetapan  dasar penggolongan  (kelas  atau  derajat)  untuk  barang  dan  memilih barang untuk dimasukkan ke dalam kelas atau derajat yang telah ditetapkan dengan jalan standardisasi.

E.    Arti tata niaga ?ukuran tataniaga sudah efisien atau belum?
- Tata niaga sebagai suatu sistem meliputi cara, model strategi penyampaian barang-barang dan jasa-jasa dari sektor produsen kegiatan sektor konsumen. Rangkaian dari proses penyampaian itu banyak variasinya, yang dipengaruhi oleh keadaan sosial budaya dan perekonomian masyarakat. Komponen-komponen yang bekerja atas suatu sistem tata niaga tertentu selalu berusaha mencapai tujuan masing-masing. Jadi suatu sistem tata niaga terdiri dari berbagai sistem ataupun sub sistem pengorganisasiannya. Misalnya suatu saluran tata niaga, atau suatu mata rantai tata niaga (channel of marketing) bisa terdiri dari satu atau beberapa lembaga tata niaga perantara. Dapat pula dengan memakai saluran tunggal (sole agent) atau koperasi. 
Ukuran untuk menyatakan suatu sistem tataniaga saat ini yaitu sudah diatur oleh pemerintah dengan adanya kebijakan-kebijakan yang di tetapkan. Dan untuk mengukur apakah sudah efisien atau belum, belum efisien sistem tataniaga saat ini karena masih banyak mafia-mafia yang ada dilapangan sehingga tidak efektif.

F. Apakah fungsi tataniaga dan bagaimana peranannnya dalam memajukan pertanian?
Fungsi dari tataniaga adalah sebagai menempatkan barang-barang seperti perusahaan kepada konsumen. Adapun peranan dalam membangun pertanian adalah Produsen adalah orang atau perusahaan yang menghasilkan atau yang memproduksikan barang atau jasa. Jadi, produsen hasil-hasil pertanian adalah orang yang memproduksi hasil pertanian. Para petani yang berada di desa yang menjual hasil pertaniannya seperti gabah/beras, buah-buahan dan sayur-sayuran merupakan seorang produsen. Tanpa produsen, tidak aka nada hasil pertanian yang dapat dibeli dan dikonsumsi oleh masyarakat/konsumen dan tentunya juga tidak akan ada kegiatan tataniaga.
Petani produsen selain statusnya sebagai produsen hasil-hasil pertanian, mereka juga adalah adalah konsumen hasil-hasil industri seperti kain, pupuk, obat-obatan, dan lainnya. Petani produsen dalam proses penjualannya lebih banyak berhubungan dengan pedagang pengumpul (local assemblers). Jika petani produsen pada satu saat misalnya karena serangan hama atau karena harga input yang mahal, maka petani hanya akan memproduksikan hasil dalam jumlah yang sedikit. Volume hasil yang akan diangkut dan disimpan juga akan berkurang, sehingga jumlah alat angkut dan gudang yang dibutuhkan akan berkurang pula, ini berarti sebagian dari alat angkut dan gudang tidak akan bekerja secara efektif karena tidak sesuai dengan kapasistas yang dimilikinya. Jumlah barang yang diecerkan di pasar tentunya akan berkurang pula sehingga akan mempengaruhi mekanisme harga.
Apabila petani produsen menggunakan input dan teknologi modern secara efektif, produksi per satuan luas usahataninya juga akan meningkat dari keadaan sebelumnya. Akibat dari keadaan ini ialah volume hasil yang akan dijua oleh petani produsen akan bertambah. Hal ini berarti pedagang pengumpul harus menyediakan lebih banyak modal dan tenaga, serta kebutuhan alat angkut dan gudang akan lebih meningkat. Demikian pula barang yang diecerkan di pasar akan lebih banyak dan jika jumlah permintaan konsumen tetap maka sudah pasti harga dari hasil pertanian tersebut akan menurun.

G.   Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tinggi rendahnya biaya tataniaga?
1.    Biaya persiapan dan pengepakan produk (Preparation and packaging cost), kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam komponen ini adalah: Pembersihan Sortasi dan grading Pengepakan.
2.    Biaya penanganan (handlingcost) ,mencakup kegiatan-kegiatan: Penimbangan Pengepakan ulang produk pada pedagang perantara
Bongkar dan muat produk dari alat angkut
Sortasi dan grading ulang oleh pedagang.
3.    Biaya pengangkutan (transportationcost), mencakup:
Biaya angkut perunit produk (jika menggunakan angkutan umum)
Biaya bahan bakar, perbaikan alat angkutan
Asuransi dan pajak yang harus dibayar dari angkutan
Biaya lain-lain selama produk dalam perjalanan.
4.    Kehilangan produk (product losses), yaitu kehilangan atau penyusutan produk yang terjadi selama pengankutan, penyimpanan atau akibat kegiatan-kegiatan lain seperti pada waktu pencucian, handling, sortasi dan grading yang dilakukan. Biaya kehilangan produk dihitung dengan mengasumsikan produk yang hilang tersebut terjual.
5.    Biaya penyimpanan (storage cost), mencakup:
Biaya fisik penyimpanan akibat penggunaan tempat penyimpanan, seperti penyusutan gedung, keamanan, listrik, dll
Biaya perbaikan kualitas produk selama penyimpanan, seperti biaya pembelian bahan-bahan kimia.
Biaya yang termasuk dalam biaya kehilangan produk
Biaya finansial (financial cost) yang harus diterima pemilik produk selama produk dalam gudang penyimpanan.
6.    Biaya pengolahan (processing cost), mencakup seluruh biaya yang digunakan dalam proses transformasi produk primer menjadi produk olahan, seperti bahan bakar, tenaga kerja, penyusutan alat.
Hal penting yang harus diperhatikan dalam biaya pengolahan adalah faktor konversi produk primer menjadi produk olahan, seperti 1 kg padi dikonversikan dengan 65-70 persen beras setelah dihuller.
Untuk menghitung biaya pengolahan perlu diketahui: Faktor konversi
Jumlah (kuantitas) produk Biaya pengolahan.
6.    Fees, commissions and unofficial payments, mencakup biaya-biaya yang dibayar oleh lembaga pemasaran, seperi biaya-biaya pengurusan izin usaha, biaya komisi yang dibayarkan kepada agen dan pedagang besar, serta biaya-biaya tidak resmi lainnya yang dibayarkan oleh lembaga pemasaran selama proses pemasaran produk.

H. Apakah peranan industry pengolahan dalam memajukan pertanian?  Berilah contoh di mana baik konsumen maupun petani produsen diuntungkan oleh pengenalan industry pengolahan!
Makin maju suatu negara, industri pengolahan hasil pertanian semakin pentingdalam pemasaran. Semula dari barang setengah jadi menjadi barang-barangyang siap dikonsumsikan. Dengan adanya pengolahan hasil pertanian,diharapkan keuntiungan yang didapat menjadi semakin tinggi.

Contoh ; produsen dan konsumen yaitu petani yang sama-sama diuntungkan dan produsen mempunyai keuntungan yaitu mendapatkan hasil-hasil pertanian yang ditampung dan kemudian dijadikan bahan baku industri kemudian disalurkan lagi ke petani yang berbentuk barang jadi.
Adapun keuntungan bagi petani dengan adanya industri hasil-hasil pertaniannya bisa terjual dan mendapatkan keuntungannya :
1.    Konsumen dapat memperoleh barang yang paling sesuai dengankeinginannya dan tingkat pendapatannya.
2.    Produsen mendapat jaminan memperoleh harga yang sesuai dengan mutu hasil produksinya
3.    Konsumen dan produsen terlindung dari praktek-praktek kurang jujur dalam tataniaga

I.      Berilah contoh di mana grading dan standardisasi untuk komoditi dapat benar-benar mempermudah pemasaran!
Standardisasi  dan  Grading  :  Penentuan  atau  penetapan  dasar penggolongan  (kelas  atau  derajat)  untuk  barang  dan  memilih barang untuk dimasukkan ke dalam kelas atau derajat yang telah ditetapkan dengan jalan standardisasi.

J.    Kriteria apa saja yang biasanya dipakai untuk menentukan grade komoditi ekspor Indonesia?
*      Kriteria yang digunakan yaitu :
r    Aroma =>(kopi)
r    Persentase banyaknya fat (65%, 64%, atau 60%) => (kopra)
r    Ukuran-ukuran tertentu, kadar air kering alam dan buatan maksimum, kerusakan maksimum, pecah maksimum, weevil maksimum, admixture maksimum, warna lain maksimum, biji muda maksimun => (jagung).
















BAB III
PENUTUP
A.   KESIMPULAN
tata niaga adalah sebagian dari kegiatan distribusi. Distribusi menimbulkan suatu kesan seolah-olah orang-orang yang bergerak didalam bagian ini bersifat statis, menunggu saja apa yang akan mereka peroleh dari produsen untuk dibagi-bagikan lagi kepada konsumen. Sedangkan marketing (tata niaga) sebaliknya bersifat dinamis karena tata niaga mencakup semua persiapan, perencanaan dan penelitian dari segala sesuatu yang bersangkutpaut dengan perpindahan, peralihan milik atas sesuatu barang atau jasa serta pelaksanaan perpindahan dan peralihan tersebut. Oleh sebab itu sering terjadi “perbedaan” penggunaan istilah dengan maksud yang sama.
Marketing margin adalah perbedaan harga di antara tingkat lembaga dalam sistem pemasaran atau perbedaan antara jumlah yang dibayar konsumen dan jumlah yang diterima produsen atas produk pertanian yang diperjualbelikan.
Grading yaitu klasifikasi hasil-hasil pertanian kedalam beberapa golongan mutu yang berbeda-bed, masing-masing dengan nama dan etiket tertentu. Standarisasi yaitu penentuan mutu barang menurut ukuran atau patokan tertentu, keuntungan grading yang baik, adil dan teliti.




DAFTAR PUSTAKA
Anonima. 2012. Penawaran hasil pertanian. http://agrimaniax.blogspot.com/2010/05/penawaran-hasil-hasil-pertanian.html. Diakses Pada tanggal 22 April 2012 Pukul 20.20 WIB
Anonimb. 2010. Teori Permintaan dan Penawaran. http://hasim319.wordpress.com/2010/04/06/teori-penawaran-dan-permintaan-pada-pertanian/. Diakses Pada tanggal 22 April 2012 Pukul 20.30 WIB
Anonime.2012. Elastisitas Permintaan. http://id.wikipedia.org/wiki/Elastisitas_permintaan. Diakses Pada tanggal 13 desember 2012 Pukul 22.10 WIB
Anonimc. 2012. Definisi Elastisitas. http://www.scribd.com/%D8%ADs_mangat/d/69241834/15-C-Definisi-Elastisitas-Penawaran. Diakses Pada tanggal 22 April 2012 Pukul 21.00 WIB
Boediono. 1999. Ekonomi Mikro Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Firdaus, Muhammad. 2008. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara
Samuelson, Paul A. William D Nordhaus. 1992. Microeconomic: Fourteenth Edition. Terjemahan Munandar, Haris. B, Wirasubrata. E, Widyatmoko. Mikro Ekonomi. PT.Erlangga. Jakarta


Read More....

Copyright © 2012 aah iwooo ( j-frog ) | Another Theme | Designed by Johanes DJ